Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Masih Ada Gejolak Menekan Indonesia

Kompas.com - 06/09/2013, 15:52 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengklaim bahwa paket kebijakan ini sudah semakin kongkret dan mulai dirasakan pelaku pasar.

Di sisi lain, BI juga merespon positif kebijakan pemerintah untuk menggalakkan konsumsi biofuel untuk mulai mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang setiap tahun melonjak.

"Langkah-langkah ini akan memberi dampak pada neraca perdagangan Indonesia hingga kurangnya kita terhadap ketergantungan impor minyak," ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo, Jumat (6/9/2013).

Selain itu, dari sektor riil pemerintah juga melakukan pembaruan tentang mekanisme upah buruh di tahun depan. Sehingga hal ini akan memberi dampak kepada perburuhan di tanah air. Saat ini, pemerintah mengaku akan terus melakukan koordinasi mengenai berbagai paket kebijakan ekonomi yang telah dan akan dirilis.

Harapannya, paket kebijakan tersebut bisa menstabilkan kondisi fundamental di dalam negeri yang saat ini cenderung melemah, baik nilai tukar, inflasi hingga neraca perdagangan.

melihat kondisi global akan terus menekan perekonomian dalam negeri Indonesia hingga saat ini. Imbasnya, nilai tukar rupiah dan beberapa asumsi makro moneter mengalami pelemahan.

Agus Martowardojo menambahkan, kondisi global ini juga memberikan efek ketidakpastian bagi pemangku kebijakan di dalam negeri. Sehingga, pemangku kebijakan di Indonesia harus tetap mengantisipasi apapun yang terjadi di global maupun regional.

"Jadi secara umum saya melihat bahwa memang dunia masih ada gejolak akan menekan Indonesia. Memang masih terus ada ketidakpastian, khususnya setelah ada rencana negara-negara yang akan menyerang di Timur Tengah, itu ada dampak kepada harga minyak, dampak kepada kondisi moneter di negara-negara lain," katanya.

Namun Agus meyakini bahwa pemangku kebijakan di tanah air ini sudah melakukan upaya, termasuk mengeluarkan berbagai paket kebijakan ekonomi untuk menstabilkan kondisi di segala industri, baik sektor keuangan,pasar modal hingga sektor riil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com