Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, para eksportir yang hadir dalam "Forum Peningkatan Eksport Industri Manufaktur" menyepakati rencana pengurangan impor tersebut.
"Mereka setuju akan pembatasan importasi produk-produk yang dibutuhkan untuk operasional mereka ke depan," kata Gita, di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Menurut Gita, banyaknya bahan baku industri yang diimpor dari luar negeri berdampak terhadap neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan. Adapun salah satu cara yang bisa ditempuh untuk menekan impor adalah dengan instrumen anti-dumping.
"Pokoknya, apa pun yang diperbolehkan WTO, ini kami catat dan kita akan ambil sikap," ujarnya.
Ia menegaskan, minyak bumi dan gas (migas) adalah dua komoditas dengan impor terbanyak. Akibat impor migas, neraca perdagangan Indonesia mengalami nett defisit sekitar 5 miliar dollar AS pada tujuh bulan pertama 2013.
Neraca perdagangan migas menghasilkan defisit sebesar 7 miliar dollar AS, sementara neraca perdagangan non-migas menghasilkan surplus sekitar 2 miliar dollar AS.
"Mereka (pelaku industri) sangat menyadari dan mereka katakan di saat mereka tidak perlu, impor untuk operasional dan produksi itu akan dikurangi," pungkas Gita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.