Selain BI Rate, kenaikan sebesar 25 basis poin juga diberlakukan terhadap suku bunga pinjaman dan simpanan, masing-masing menjadi 7,25 persen dan 5,50 persen.
"Kenaikan suku bunga tersebut merupakan langkah-langkah lanjutan dari penguatan bauran kebijakan BI yang difokuskan untuk pengendalian inflasi, stabilitas nilai tukar rupiah, serta memastikan berlangsungnya penyesuaian defisit transaksi berjalan pada tingkat yang sustainable," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A Johansyah di Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah, lanjut Difi, sejalan dengan kondisi fundamental yang terus dilakukan serta didukung upaya penguatan operasi moneter dan pendalaman pasar valas.
"BI juga terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan FKSSK untuk menjaga stabilitas makro-ekonomi dan sistem keuangan nasional, khususnya dalam pengendalian inflasi, stabilitas pasar keuangan, dan penurunan defisit transaksi berjalan dan kesehatan neraca pembayaran," ujar Difi.
BI memandang kebijakan-kebijakan itu dan berbagai kebijakan yang telah ditempuh sebelumnya akan mempercepat penyesuaian defisit transaksi berjalan dan mengendalikan inflasi menuju 4,5 plus minus 1 persen pada 2014 mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.