Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Permata Incar Rp 50 Triliun dari "Wealth Management"

Kompas.com - 12/09/2013, 20:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Permata Tbk (BNLI) terus mengincar dana dari para nasabah berkantong tebal. Hingga akhir tahun nanti, bank yang sahamnya dimiliki oleh grup PT Astra Internasional Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank ini menargetkan bisa meraup Rp 50 triliun dari para nasabah kayanya alias yang memiliki saldo minimum Rp 500 juta.

Saat ini, total dana kelolaan yang masuk dalam priority banking tersebut sudah sekitar Rp 45 triliun dengan total nasabah 45.000. Bahkan sekitar 10 persen di antaranya atau sekitar 4.500 nasabah merupakan konsumen baru bagi Bank Permata.

“Mudah-mudahan akhir tahun mendekati Rp 50 triliun dan 50.000 nasabah,” ujar Bianto Surodjo, Head of Liabilities, Wealth Management, & e-Channels Bank Permata di Jakarta hari ini (12/9/2013).

Bianto menjelaskan, dana kelolaan nasabah kaya sebesar itu, 10 persen di antaranya adalah hasil penjualan produk investasi, baik reksadana maupun obligasi. Sedangkan sebagian kecil lagi didapat dari produk asuransi yang ditawarkan Bank Permata dengan porsi 10 persen.

“Yang paling besar ya masih produk-produk DPK (Dana Pihak Ketiga) berupa deposito,” akunya.

Untuk mencapai target tersebut, beberapa strategi pun dilancarkan oleh Bank Permata. Salah satunya adalah dengan terus menjaga hubungan baik sambil terus berupaya memahami kebutuhan para nasabah. Dengan demikian, pihaknya dapat  menyediakan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabahnya, seperti misalnya produk wealth management, termasuk asuransi dan investasi.

Sekadar informasi, di kuartal II/2013, Bank Permata mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 32% dari Rp 87,9 triliun menjadi Rp 116,1 triliun. (Marti Riani Maghfiroh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com