"Ini sudah menjadi konsekuensi logis dari kondisi sekarang ini. Sebab ini sesuai dengan tren yang ada," kata Chatib saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Ia menambahkan, Indonesia saat ini memiliki masalah berupa kecenderungan inflasi yang tinggi dan defisit transaksi berjalan yang terus menerus. Sehingga bank sentral serta pemerintah sendiri harus menyikapi pelemahan tersebut.
Chatib menjelaskan, inflasi Indonesia secara tahunan mencapai 8,6 persen dan defisit transaksi berjalan mencapai 4,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). "Makanya bank sentral akan mengantisipasi dua masalah tersebut dengan menaikkan suku bunga acuan BI," tambahnya.
Sekadar catatan, BI sudah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 150 bps sejak empat bulan terakhir menjadi 7,25 bps. BI menganggap bahwa hal ini bisa mengantisipasi kecenderungan inflasi yang masih tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.