Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Akui Indonesia Telat Bangun Kilang Minyak

Kompas.com - 19/09/2013, 07:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui pembangunan kilang minyak (refinary) sudah sangat terlambat, meski sampai hari ini upaya untuk mencari investornya masih terus dilakukan.

"Sudah telat (kalau bangun 2014), harusnya tahun ini," kata Dahlan ditemui usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di gedung parlemen, Jakarta, Rabu malam (18/9/2013).

Ia mengatakan, untuk membangun satu kilang minyak diperlukan setidaknya Rp 70 triliun. Idealnya harus dibangun dua kilang minyak agar ketergantungan Indonesia untuk mengolah minyak di luar negeri bisa berkurang.

"Jadi seolah-olah minyak mentah ini mondar-mandir, diekspor keluar (untuk diolah), kemudian impor minyak mentah lagi," kata Dahlan dalam rapat.

Ketua Komisi VI DPR RI, Airlangga Hartarto, mengatakan, Indonesia merupakan nett importir bagi Singapura. Negeri Singa itu memiliki dua refinary. Ia meminta Dahlan untuk membuat rencana ketahanan energi, terutama untuk Pertamina.

"DPR sudah memutuskan melalui angket yaitu untuk membangun refinary. Dengan GDP 3.400 dollar AS, membangun refinary bukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan. Indonesia butuh minimal dua refinary," kata Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com