Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Rembesan Gula Rafinasi, Gita Diminta ke Pasar-pasar Tradisional

Kompas.com - 19/09/2013, 10:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) menilai tidak terlalu sulit bagi seorang menteri perdagangan membuktikan ada rembesan gula rafinasi ke pasar konsumsi.

"Rembesan enggak ketemu? Suruh Pak Gita ke Makasar. Lihat pabrik gula rafinasi rembesannya, 250.000  ton tiap tahun. Suruh Gita jalan ke pasar-pasar tradisional," kata Ketua Umum Apegti, Natsir Mansyur, di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu malam (18/9/2013).

Natsir mengatakan, dari tahun ke tahun selalu ada rembesan. Namun pemerintah tidak pernah memberikan punishment kepada pabrik gula rafinasi.

Sebetulnya, sebut dia, sebelum memberikan rekomendasi impor, Kementerian Perindustrian juga perlu mengaudit kapasitas terpasang pabrik industri gula rafinasi, serta kebutuhan industri makanan minuman di suatu daerah.

Seperti misal di Makasar, kata dia, pabrik gula rafinasi MT kapasitasya 400 ribu ton. Namun serapan industri makanan minuman di situ hanya 150 ribu ton. "Ini sisanya dikemanain?" kata Natsir.

Lebih lanjut ia berharap pemerintah serius dan berkomitmen untuk melakukan investigasi. Dan jika ditemukan kecurangan, pelaku harus diberikan sanksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com