Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendesak, Industri Keuangan Syariah Harus Berinovasi

Kompas.com - 19/09/2013, 18:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean tahun 2015 mendatang, industri keuangan syariah harus melakukan inovasi dan pengembangan produk.

Direktur Industri Keuangan Non Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Moch Muchlasin menjelaskan, Indonesia merupakan pasar terbesar di kawasan Asean dalam hal industri keuangan syariah. Namun, industri keuangan syariah dinilai kurang memiliki inovasi.

"Pasar kita yang terbesar. Mungkin orang melirik akan otomatis ke sini. Tapi pada saat yang sama kita akan tertantang juga untuk membuat produk-produk yang bisa melayani orang-orang ASEAN," kata Muchlasin seusai Dialog Keuangan Syariah: 'Tantangan Lembaga Keuangan Syariah Menghadapi Pasar Bersama ASEAN 2015' di Jakarta, Kamis (19/9/2013).

Muchlasin menyebut beberapa tantangan bagi industri jasa keuangan, seperti produk yang sesuai untuk pasar ASEAN, tingkat kesehatan perusahaan, efisiensi usaha, daya saing SDM, dan kepentingan bisnis serta kepentingan nasional.

"Lupakan kekayaan alam. Kita kan punya banyak resources. Orang Indonesia juga lebih banyak," tukas Muchlasin.

Oleh karena itu, Muchlasin menjelaskan lima masterplan pasar modal dan industri keuangan non bank untuk menghadapi MEA 2015, antara lain dengan mengembangkan kerangka regulasi yang mendukung pengembanan pasar modal dan industri keuangan non bank berdasarkan prinsip syariah.

Selain itu, perlu juga untuk mengembangkan produk pasar modal dan jasa keuangan non bank berdasarkan prinsip syariah dan mengupayakan kesetaraan produk keuangan syariah dengan produk konvensional.

"Yang lainnya adalah meningkatkan pengembangan SDM di pasar modal dan industri keuangan non bank berdasarkan prinsip syariah serta mendorong peningkatan kualitas tata kelola perusahaan yang baik," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com