Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Pajak: Masyarakat Indonesia Harus Mau "Saweran"

Kompas.com - 23/09/2013, 12:04 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Fuad Rahmany mengatakan, masyarakat Indonesia harus mengetahui pentingnya membayar pajak. Hal itu untuk membantu penerimaan negara sehingga bisa dibelanjakan untuk infrastruktur demi menuju bangsa Indonesia yang maju di masa mendatang.

Masalahnya sampai saat ini, baru 520.000 orang wajib pajak yang mau membayarkan pajaknya. Padahal menurut data dari Direktorat Jenderal Pajak, ada potensi 12 juta perusahaan yang bisa menjadi potensi wajib pajak.

"Jadi yang mau membayar pajak hanya kurang dari 10 persen. Tapi kalau dibilang pajak itu kesannya seram. Makanya ini disebut seperti saweran wajib. Jadi lebih halus dari pajak, padahal intinya sama saja," kata Fuad saat pembukaan seminar pajak di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (23/9/2013).

Ia menambahkan, Indonesia oleh lembaga keuangan besar seperti Dana Moneter Internasional (IMF) hingga Bank Dunia sudah diproyeksikan akan menjadi nomor tujuh negara besar dunia. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu stabil di sekitar level 6 persen.

Dengan demikian, Indonesia akan sejajar dengan negara seperti Amerika Serikat, China, Brazil, India sampai Rusia.

Masalahnya lagi, untuk menuju pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut, pemerintah perlu membangun infrastruktur yang lebih banyak. Kendalanya untuk membangun infrastruktur tersebut memerlukan dana yang relatif besar.

"Dana itu diperoleh dari pajak. Masalahnya, kesadaran masyarakat Indonesia itu masih rendah untuk membayar pajak," tambahnya.

Ke depan, Direktorat Jenderal Pajak akan mengintensifkan penerimaan pajaknya dengan meminta tambahan petugas atau pegawai pajak untuk mengejar potensi penerimaan pajak yang relatif besar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com