Laju nilai tukar rupiah melemah seiring dengan pergerakan IHSG yang memperpanjang pelemahannya pada perdagangan awal pekan ini. Bahkan, menurut riset Trust Securities Indonesia, di pasar beredar spekulasi akan ada banyak perusahaan yang membeli dollar AS untuk pembayaran utang jatuh tempo pada akhir bulan dan pembayaran barang-barang impor.
Selain itu, transaksi offshore di pasar non-deliverable forwards (NDF) juga menunjukkan pelemahan rupiah sejalan dengan laju kurs tengah Bank Indonesia. Rupiah diperkirakan akan melampaui target support di level Rp 11.386 per dollar AS, dan kurs tengah Bank Indonesia akan berkisar di level Rp 11.389-11.525 per dollar AS.
Dollar AS pada perdagangan Senin (23/9/2013) sempat jatuh terhadap yen, menyusul kontroversi kapan pengurangan stimulus Amerika akan terjadi. Bank Sentral AS pada pekan lalu secara tak terduga melanjutkan pembelian obligasi dalam paket stimulus quantitative easing senilai 85 miliar dollar AS per bulan. Namun, penundaan itu diperkirakan tak akan berlangsung lama.
Menurut riset Monex Investindo Futures, yen menguat terhadap semua mata uang kecuali dua dari 16 mata uang pembandingnya. Sementara imbal hasil (yield) US Treasury kembali turun 19 basis poin setelah menguat 0,53 persen ke level 2,87 persen pada 6 September 2013, level tertinggi sejak 2011.
Mata uang euro hanya sedikit berubah terhadap dollar AS setelah para Pemilu Jerman kembali dimenangi Angela Merkel. Poundsterling juga naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terhadap dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.