Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menunggu Momen Pembalikan Arah

Kompas.com - 26/09/2013, 07:35 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tekanan jual diperkirakan masih mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis (26/9/2013) ini. Namun, tekanan pelemahan itu juga memberikan kesempatan beli di sejumlah saham yang sudah turun cukup dalam harganya.

Sentimen negatif dari bursa global masih mewarnai pasar. Bursa Wall Street kembali ditutup turun merespon pembahasan anggaran. Semalam waktu Indonesia, Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,40 persen, Indeks S&P500 turun 0,27 persen dan Indeks Komposit Nasdaq melemah 0,19 persen.

Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun 53,65 poin (1,20 persen) ke level 4.406,77 dengan jumlah transaksi sebanyak 7,6 juta lot atau setara dengan Rp 5,3 triliun.

Investor asing tercatat melakukan penjualan bersi di pasar reguler sebesar Rp 641 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain BMRI, BBRI, TLKM, PGAS dan SMGR. Mata uang rupiah terdepresiasi ke level Rp 11.488 per dollar AS.

Menurut riset Panin Sekuritas IHSG kembali turun cukup dalam seiring dengan aksi jual yang dilakukan investor asing. Aksi jual asing ini juga terefleksikan dengan kurs nilai tukar rupiah yang melemah.

Sementara faktor eksternal yang mempengaruhi indeks regional adalah pemerintah AS gagal menyepakati anggaran belanja negara seiring dengan dana anggaran yang hampir mendekati limit.

Selain itu ada beberapa data ekonomi yang kurang bagus juga menambah sentimen kejatuhan. Consumer Confidence AS bulan September turun ke level terendah dalam empat bulan terakhir, yaitu 79,7 (Vs 79,9 konsensus dan 81,8 Agustus) dan juga manufaktur yang termasuk dalam kawasan Richmond tidak bertumbuh dari bulan Agustus (Vs konsensus yang memperkirakan 12 persen pertumbuhan).

"Meski belum ada sinyal pembalikan arah, akan tetapi kami melihat terjadi potensi buy on weakness seiring dengan penurunan yang cukup besar beberapa hari terakhir," sebutnya.

Hari ini diproyeksikan IHSG akan bergerak pada kisaran support-resistance 4.320-4.450.  

Sedangkan secara teknikal, menurut riset KDB Daewoo Securities Indonesia, penurunan IHSG kemarin merupakan koreksi lanjutan setelah berturut-turut selama tiga hari mengalami koreksi.

"MACD masih uptrend, stochastic downtrend, tepat berada di MA 20 dan di titik PSAR, dan berada di area support. Peluang teknikal rebound masih tetap terbuka untuk perdagangan hari ini. Dengan support 4.313 dan resistance 4.576," tambahnya.

Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah BBRI, BMTR dan INTP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com