General Manager PHE WMO Bambang Kardono mengatakan, peningkatan produksi minyak ini tidak lepas dari pengeboran sumur pengembangan di lebih dari 30 sumur.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan perseroan juga mencakup pengembangan lapangan baru PHE-38B, membangun dan mengoperasikan tiga anjungan produksi baru dan satu anjungan perbaikan, menggelar pipa bawah laut baru sepanjang 21 km berdiameter 16 inchi serta mengebor 8 sumur eksplorasi.
"Ini merupakan pencapaian tertinggi sejak operatorship Blok WMO diambil alih Pertamina Hulu Energi di bulan Mei 2011," kata Bambang saat konferensi pers di kantor Pertamina, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Di sisi lain, pihaknya juga mengembangkan sumber daya manusia yang berefek ke kinerja perusahaan.
VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, peningkatan produksi pada Blok WMO hingga mencapai di atas 25.000 bpd ikut berkontribusi pada upaya menjaga produksi Pertamina secara keseluruhan di atas 200.000 bpd.
Dia menambahkan, keberhasilan PHE WMO juga menjadi salah satu bukti konkret kemampuan Pertamina dalam mengelola aset-aset migas yang dikelolanya.
“Dengan terus tumbuhnya permintaan energi, terutama minyak di dalam negeri Pertamina sangat berkeinginan untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan tersebut, salah satunya dengan peningkatan produksi migas perusahaan, termasuk dari Blok WMO yang dikelola oleh PHE WMO,” terang Ali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.