Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 30/09/2013, 10:08 WIB
EditorErlangga Djumena


JAKARTA, KOMPAS.com —
Sebagian dari Anda barangkali jarang datang ke bank untuk melakukan transaksi. Bisa jadi, Anda juga jarang mencetak transaksi perbankan di buku tabungan Anda. Di era teknologi informasi sekarang ini, buku tabungan tampaknya tak lagi menjadi kebutuhan.

Buku tabungan alias passbook sejatinya merupakan buku yang mencantumkan jumlah simpanan nasabah pada rekening tabungan. Buku yang dikeluarkan bank ini harus diperlihatkan pada saat Anda melakukan transaksi perbankan, baik penyetoran ataupun penarikan. Kini, sebagian dari Anda barangkali merasa tak lagi pernah menyentuh buku tabungan saat melakukan transaksi.

Maklum, sebagian besar masyarakat mulai memanfaatkan perkembangan teknologi yang memang disediakan bank. Tak perlu datang ke kantor bank, nasabah dengan mudah menarik ataupun menyetor dana melalui ATM yang tersebar di mana-mana.

Kini, hampir semua bank memiliki sistem transaksi elektronik alias electronic banking (e-banking) yang kian memudahkan Anda melakukan transaksi. Tidak memberikan buku tabungan, alih-alih ada juga bank yang menawarkan rekening koran yang dikirim kepada nasabah setiap bulan.

Para bankir yang dihubungi KONTAN sepakat, buku tabungan akan menghilang dari dunia perbankan. Kepala Divisi Corporate Communication Bank OCBC NISP Tina Tjintawati mengatakan, penggunaan buku tabungan mulai berkurang. Terlebih lagi, OCBC NISP memberikan pilihan kepada nasabah apakah ingin menggunakan buku tabungan atau menggunakan  e-banking. Namun, Tina tidak yakin kapan buku tabungan benar-benar tidak lagi digunakan di dunia perbankan.

Senada, Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI, menilai buku tabungan sudah tidak diperlukan lagi. Nasabah bisa mengakses catatan rekening melalui media elektronik. "Di luar negeri sudah jarang ada buku tabungan," kata Eko.

Mulyatno Wibowo, Direktur Pemasaran Bank DKI, memperkirakan transaksi perbankan ke depan akan semakin tervisualisasi dalam bentuk elektronik. Dengan begitu, nasabah akan semakin mudah bertransaksi. Di sisi lain, bank bisa semakin efisien lantaran biaya operasional berkurang.

Namun, Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia, Muhammad Ali, mengatakan, buku tabungan masih menjadi kebutuhan. Sebab, tidak semua transaksi bisa dijalankan melalui e-banking, salah satunya transfer uang dalam nominal tertentu. "Pengajuan kredit juga masih membutuhkan buku tabungan," kata Ali.

Meski begitu, Ali sepakat bahwa perbankan pada masa mendatang tak akan lagi membutuhkan buku tabungan. Ini tampak dari intensitas masyarakat yang kian menurun dalam mendatangi kantor bank.

Bagaimana dengan Anda? Masih membutuhkan buku tabungan? (Issa Almawadi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

OJK Terbitkan Aturan Baru, Ini yang Harus Dipahami Nasabah Sebelum Beli Asuransi Unit Link

OJK Terbitkan Aturan Baru, Ini yang Harus Dipahami Nasabah Sebelum Beli Asuransi Unit Link

BrandzView
Lion Air Tujuan Solo Mendarat di Yogyakarta, Manajemen: Lampu Indikator Menyala

Lion Air Tujuan Solo Mendarat di Yogyakarta, Manajemen: Lampu Indikator Menyala

Whats New
Pupuk Subsidi di Garut Langka, Kementan Sarankan Pemkab Garut Ajukan Penambahan Alokasi

Pupuk Subsidi di Garut Langka, Kementan Sarankan Pemkab Garut Ajukan Penambahan Alokasi

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen

Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen

Whats New
Komut: Keuangan Asabri Sudah Sehat Kembali

Komut: Keuangan Asabri Sudah Sehat Kembali

Whats New
Erick Thohir Rombak Direksi IFG, Hexana Jadi Dirut, Mantan Bos BTN Jadi Wadirut

Erick Thohir Rombak Direksi IFG, Hexana Jadi Dirut, Mantan Bos BTN Jadi Wadirut

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Whats New
[POPULER MONEY] Kala Sri Mulyani Singgung Nama Gayus | Pemerintah Bukan Melarang Thrifting, tetapi...

[POPULER MONEY] Kala Sri Mulyani Singgung Nama Gayus | Pemerintah Bukan Melarang Thrifting, tetapi...

Whats New
Jabatan Mari Elka di Bank Dunia Berakhir, Dubes RI untuk AS: Dia Bukan Sosok Sembarangan di Perekonomian RI

Jabatan Mari Elka di Bank Dunia Berakhir, Dubes RI untuk AS: Dia Bukan Sosok Sembarangan di Perekonomian RI

Whats New
Lebaran 2023, Penumpang di 15 Bandara AP I Diprediksi Naik Jadi 3,38 Juta

Lebaran 2023, Penumpang di 15 Bandara AP I Diprediksi Naik Jadi 3,38 Juta

Whats New
Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Rilis
Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Whats New
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Whats New
Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Whats New
Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+