Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Tak Khawatir Persaingan Likuiditas Perbankan

Kompas.com - 01/10/2013, 17:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan, pihaknya tidak khawatir dengan kemungkinan persaingan likuiditas di antara perbankan sebagai dampak kebijakan giro wajib minimum (GWM) yang diterbitkan Bank Indonesia (BI).

Menurut Jahja, setiap produk tabungan yang dimiliki oleh bank memiliki tujuan yang berbeda. Jahja mengaku tidak mempermasalahkan strategi bank meluncurkan tabungan yang memberi hadiah.

Tabungan BCA, lanjutnya, tidak sepenuhnya dipakai nasabah untuk menabung, namun lebih untuk bertransaksi.

"Begini, tabungan sama tabungan tapi isinya beda. Kalau tabungan kita kebanyakan dipakai oleh nasabah untuk bertransaksi. Jadi mereka tidak terlalu melihat adanya bunga," kata Jahja di Menara BCA, Selasa (1/10/2013).

Karena lebih dipakai untuk bertransaksi oleh nasabah, Jahja mengaku BCA lebih mengedepankan pelayanan. Hal ini termasuk tersedianya infrastrukstur untuk mendukung transaksi nasabah.

"Jadi kita harus bisa menyediakan ATM, EDC, sarana penyetoran atau pengiriman tunai. Lebih ke pelayanan. Kalau bank lain yang saya amati saat ini banyak yang masih menawarkan bunga tabungan 6-7 persen. Itu sih sebenarnya deposito 1 hari, setiap saat bisa diambil. Kalau BCA tabungannya untuk transaksi, bukan untuk ditabung. Itu bedanya," ujar Jahja.

Mengenai cadangan likuiditas yang dimiliki BCA, Jahja menegaskan perseroan masih sangat memiliki cukup cadangan likuiditas.

"Likuiditas kita untuk secondary reserve ada Rp 60 triliun. Untuk dollar masih ada sekitar 800 juta dollar AS. Masih sangat aman," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com