Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Usulkan 20 Gagasan Utama di APEC

Kompas.com - 04/10/2013, 21:36 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com - Sebanyak 20 gagasan utama akan diajukan Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pasific Economic Coorporation (APEC) di Bali tahun ini.

Dalam prioritas pertama, selain mengajukan proposal agar tahun depan APEC melakukan studi produk ramah lingkungan di luar barang manufaktur, seperti minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan karet alam. Indonesia juga mengajukan sejumlah gagasan pengembangan trade finance dan liberalisasi sektor jasa.

Menteri Luar Negeri RI, Marty M. Natalegawa mengatakan, tiga hal utama mesti diperjuangkan agar kawasan Asia Pasifik dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan yang setara dan seimbang.

“Tiga hal itu adalah memastikan tercapainya Bogor Goals, adanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Asia Pasifik dengan mengacu pada pertumbuhan akan konektivitas di kawasan,” katanya, Jumat (4/10).

Dokumen yang diterima KONTAN menyebutkan, 20 gagasan itu masuk dalam tiga prioritas seperti diungkapkan Marty.

Dalam gagasan yang pertama, Indonesia mendorong terciptanya sistem perdagangan internasional yang tidak diskriminatif dan menjamin akses pasar bagi produk-produk ekspor Indonesia.

Selain itu, Indonesia juga akan mendorong penyelesaian Agenda Pembangunan Doha atau Doha Development Agenda (DDA).

Agenda Doha diharapkan mampu memastikan WTO bisa memberikan perlakukan khusus terhadap negara berkembang seperti Indonesia ketika berhadapan dengan negara maju.

Liberalisasi sektor jasa

Selain itu ada beberapa gagasan yang menarik, seperti pengembangan kerjasama dan liberalisasi sektor jasa. Dalam dokumen disebutkan, saat ini pengembangan sektor jasa di kawasan APEC masih tertinggal dibanding sektor perdagangan barang yang relatif lebih terbuka.

Liberalisasi sektor jasa dianggap bisa memajukan bidang jasa nasional untuk bisa memberikan nilai tambah besar bagi perekonomian, karena penguatan perdagangan sektor jasa akan membuka lapangan kerja tenaga ahli dan skilled labors.

Selain itu liberalisasi sektor jasa diharapkan membuka peluang masuknya arus modal luar negeri yang dapat memicu perkembangan teknologi dan informasi.

Terkait upaya Indonesia memasukkan CPO, karet alam, kertas dan bubur kertas dalam daftar produk ramah lingkungan, Indonesia juga akan mengajukan proposal yang menekankan agar di tahun depan dapat dilakukan studi oleh APEC untuk mengidentifikasi produk di luar manufaktur yang berkontribusi pada lingkungan hidup, pembangunan pedesaan, dan pengentasan kemiskinan.

Dengan proposal itu, diharapkan akan ada pemahaman lebih dalam dari anggota APEC agar hambatan dengan alasan lingkungan dalam perdagangan ekspor tidak terjadi lagi.

Indonesia yakin proposal untuk memasukkan CPO dan karet alam dalam produk ramah lingkungan akan berhasil. Sebab CPO telah dikenal cukup luas sebagai komponen bahan bakar alternatif yang bersih dan terbukti menurunkan kadar partikel karbon monoksida dan hidrokarbon.

Halaman:
Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com