Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Gali Potensi Bisnis Asia Pasifik

Kompas.com - 08/10/2013, 16:37 WIB


NUSA DUA, KOMPAS.com —
Bank Mandiri ingin terus meningkatkan peran aktif dalam mengembangkan perekonomian nasional dengan mengoptimalkan potensi bisnis di kawasan Asia Pasifik. Pasalnya, ekspor impor negara-negara Asia Pasifik yang tergabung dalam APEC terhadap total perdagangan dunia mencapai 49,2 persen.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, berdasarkan data tersebut, Bank Mandiri juga terus berinovasi untuk mendukung peningkatan hubungan ekonomi di antara negara-negara Asia Pasifik.

”Pertemuan pemimpin negara-negara yang tergabung dalam APEC ini merupakan momentum yang baik bagi Bank Mandiri dan Indonesia untuk dapat memacu pertumbuhan ekonomi,” kata Budi.

Menurut Budi, besarnya kontribusi negara-negara APEC dalam perdagangan dunia tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut yang selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi dunia. Data pada tahun 2012 menunjukkan, ekonomi dunia tumbuh sebesar 3,2 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi negara-negara APEC rata-rata hampir 6 persen. Kekuatan ekonomi APEC juga tergambar dari kontribusinya terhadap 55 persen produk domestik bruto (PDB) dunia dan sebagai kawasan tempat berdiamnya 40 persen dari total penduduk dunia.

Salah satu upaya yang dilakukan Bank Mandiri untuk meningkatkan hubungan ekonomi di antara negara-negara anggota APEC adalah dengan membuat produk giro, letter of credit (LC), dan remitansi berbasis mata uang renminbi.

Untuk diketahui, pada Januari-Agustus 2013, nilai transaksi perdagangan ke China dan Hongkong melalui Bank Mandiri dengan menggunakan LC mencapai 783,43 juta dollar AS atau sekitar 15,5 persen dari total transaksi perdagangan LC Mandiri. Sementara itu, transaksi total trade finance (ekspor-impor LC dan non-LC) pada periode yang sama tercatat sebesar 41,02 miliar dollar AS.

Data lain menunjukkan bahwa ekspor dan impor non-migas Indonesia yang terbesar pada Juni 2013 adalah dari dan menuju China. Porsi ekspor ke China dibandingkan total ekspor Indonesia adalah 13,4 persen, dan porsi impor dari China adalah 19,9 persen. Adapun data BPS menunjukkan bahwa pertumbuhan rata-rata ekspor dan impor Indonesia dari dan ke China dalam lima tahun terakhir mencapai masing-masing 17,3 persen dan 28,3 persen.

Bank Mandiri juga terus mendorong penguatan inklusi keuangan untuk memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat. Berdasarkan data Global Financial Inclusion Index 2012 dari World Bank, baru sekitar 20 persen dari penduduk Indonesia yang berusia di atas 15 tahun yang menikmati akses jasa keuangan, sementara di China dan India masing-masing telah mencapai 64 persen dan 35 persen. Rendahnya layanan keuangan di Indonesia tecermin dari jumlah rekening bank per 1.000 penduduk usia dewasa di Indonesia yang baru mencapai 505. Sementara itu, catatan di Malaysia dan Thailand mencapai 2.063 dan 1.449.

Hal yang sama juga tecermin dari rekening kredit per 1.000 penduduk usia dewasa yang baru mencapai 197 di Indonesia, sementara di Malaysia 964 dan di Thailand 272. Hal di atas menunjukkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan Indonesia untuk meningkatkan akses layanan keuangan kepada masyarakat.

”Melalui ajang APEC ini, kami berharap semua pihak dapat tergugah tentang pentingnya financial inclusion sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com