Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dorong Keamanan Pangan

Kompas.com - 11/10/2013, 08:24 WIB

BANDAR SERI BAGWAN, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pentingnya menjaga ketahanan pangan di kawasan Asia Timur. Oleh karena itu, perlu dikembangkan kerja sama pangan yang lebih intensif di antara negara-negara di kawasan tersebut.

”Total populasi penduduk Asia Timur mencapai 3,8 miliar orang dan trennya kelas menengah terus bertambah. Maka, isu produksi dan penyediaan stok pangan sekaligus penelitian dan pemanfaatan teknologi pangan secara bersama-sama tadi tampak menjadi semangat para pemimpin,” ujar Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah, Kamis (10/10/2013), di Bandar Seri Begawan, Brunei.

Wartawan Kompas A Tomy Trinugroho melaporkan, isu ketahanan pangan disampaikan Presiden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur yang diikuti 18 negara. KTT Asia Timur dipimpin oleh Sultan Hassanal Bolkiah, Raja Brunei, kemarin.

Menurut Firmanzah, dari sisi produksi pangan, ada negara yang surplus pangan, tetapi ada pula negara yang defisit pangan. Disampaikan bahwa perlu diupayakan sistem informasi dan sistem pasokan sehingga mobilitas pangan dari negara yang surplus ke negara yang defisit berlangsung lancar.

Presiden juga membawa isu konektivitas. Disebutkan bahwa Asia Timur harus mampu memperkuat basis ekonomi regional. ”Kuncinya adalah konektivitas manusia dan infrastruktur,” ujar Firmanzah.

Dalam KTT ASEAN+3 (Jepang, Korea Selatan, dan China), Presiden menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama yang terjalin antara anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan ketiga negara tersebut dalam kerangka Prakarsa Chiang Mai.

”Lewat Prakarsa Chiang Mai, negara ASEAN terbantu dalam menghadapi gejolak pasar keuangan dunia,” ujar Firmanzah.
Pertukaran devisa

Prakarsa Chiang Mai adalah kerja sama antara negara ASEAN dan ketiga mitra dengan membentuk pertukaran devisa (currency swap). Dalam situasi mendesak, masing-masing negara bisa menukarkan devisa untuk memperkuat cadangan devisa. Inisiatif ini bertujuan mencegah kawasan mengalami krisis moneter seperti pada 1997.

Presiden juga menyampaikan bahwa terdapat ruang besar bagi peningkatan nilai perdagangan antara ASEAN dan ketiga mitra. ”Kerangka kerja sama untuk meningkatkan perdagangan dan investasi mendapat sambutan dari pemimpin lain,” kata Firmanzah.

Dua KTT lain yang digelar adalah KTT ASEAN+India dan KTT ASEAN+PBB. Dalam pembukaan, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyatakan bahwa ASEAN dan PBB memiliki tantangan yang mirip, yakni bagaimana menyusun agenda setelah tahun 2015.

PBB harus menentukan agenda setelah Tujuan Pembangunan Milenium, sedangkan ASEAN menyusun agenda setelah penerapan Masyarakat ASEAN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com