Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Pakai Mobil Murah Sabtu-Minggu Saja

Kompas.com - 11/10/2013, 15:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Meski mengaku resah dengan munculnya mobil murah ramah lingkungan (LCGC) lantaran dinilai berkontribusi terhadap kemacetan kota-kota besar, Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengaku tak bisa melarang orang untuk membeli mobil tersebut.

"Cuma, saya imbau boleh dong. Kalau di Jawa, kasihan yang baru bisa beli mobil, kita larang. Cuma kalau beli, pakainya pas Sabtu-Minggu sajalah," kata Mangindaan ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (11/11/2013).

Ia mengatakan, dengan pemakaian pada saat akhir pekan saja, diharapkan kepadatan di jalan raya bisa diturunkan. Selain itu, ia berharap distribusi kendaraan pribadi roda empat ini lebih banyak untuk masyarakat di luar Pulau Jawa.

Di sisi lain, Mangindaan menilai cara untuk mengatasi kemacetan di kota-kota besar, utamanya di Ibu Kota, adalah dengan menyediakan transportasi multimoda, seperti menambah bus kota, transjakarta, dan mass rapid transit (MRT). "Kemarin bagus MRT sudah mulai. Itu dalam rangka penyediaan multimoda," ujarnya.

Sementara itu, untuk mendorong penambahan bus kota, ia mengatakan, seharusnya kredit untuk perusahaan kecil transportasi tersebut dipermudah.

Sebagai informasi dari Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena, kredit unit angkutan umum saat ini masih sangat tinggi dibanding kredit kendaraan pribadi. Suku bunga kredit untuk unit angkutan umum masih di kisaran 25- 29 persen, bahkan ada yang mencapai 35 persen. Angka ini jauh di atas kredit sepeda motor yang hanya sebesar 4-6 persen.

Lorena juga meminta insentif dari pemerintah untuk transportasi publik. Sayangnya, alih-alih memberikan insentif untuk angkutan umum seperti bus, pemerintah justru mengenakan insentif untuk mobil murah, tak tanggung-tanggung berupa pembebasan PPnBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com