"Sudah saatnya stasiun Gambir digunakan lagi untuk pemberhentian KRL Jabodetabek. Apalagi setelah setahun lebih penumpang KRL tersebut tidak bisa singgah di stasiun tersebut," kata Djoko kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (14/10/2013).
Saat itu, pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku pemilik KRL menilai penghentian KRL di stasiun Gambir mengkhawatirkan bila ada penumpang KRL Jabodetabek yang tiba-tiba masuk ke kereta api antara kota tanpa punya tiket.
Namun bila melihat kondisi sistem pemeriksaan tiket saat ini yang sudah cukup bagus dan berlapis, maka jika ada penumpang yang mencoba untuk menyelinap pasti akan mudah ketahuan. "Terlebih ada sanksi denda yang cukup tinggi, pasti akan membuat efek jera," tambahnya.
Di sisi lain, stasiun Gambir merupakan simpul transportasi intermoda yang cukup lengkap yaitu bus bandara, taksi dan dua halter Trans Jakarta. Hal ini tentu saja akan membantu pengguna KRL berpindah moda transportasi dengan tarif murah.
"Sekarang dengan turun di stasiun Gondangdia atau Juanda akan menambah ongkos transportasi lanjutan, juga menambah waktu perjalanan," tambahnya.
Padahal, jika terwujud pasti akan menambah citra KAI semakin baik di mata masyarakat. Apalagi dengan sistem boarding sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sudah jarang terjadi kehilangan barang penumpang untuk kereta jarak jauh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.