Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes UE: CPO Mempunya Potensi Pasar Besar di Uni Eropa

Kompas.com - 22/10/2013, 13:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam, dan ASEAN, (UE) HE Olof Skoog mengapresiasi perjuangan Indonesia melawan kampanye hitam atas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

"Saya melihat ada isu besar soal CPO Indonesia tapi komoditas ini punya potensi pasar yang juga besar di UE," kata di sela-sela dialog bisnis UE-Indonesia, di Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Senada dengan Skoog, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krishnamurti menuturkan, CPO masih memiliki potensi pasar yang besar di UE. Ia optimis, komoditas itu akan diterima melihat success story komoditas kayu yang juga diterima baik di UE.

"Kalau kita lihat CEPA (Comprhensive Economic Partnership Agreement) bisa diimplementasikan, terutama untuk CPO dan ekspor lain bisa diselesaikan, maka kita tidak pesimis. Dan saya kira bisa mudah menembus 40-50 miliar dollar AS pada tahun 2015-2016," jelas Bayu.

Ia mengatakan, selama ini nilai perdagangan bilateral UE-Indonesia mencapai rata-rata 32-33 miliar dollar AS per tahun, kecuali 2012 yang sedikit turun akibat ekonomi Eropa. Itu pun kata Bayu, tanpa implementasi CEPA.  Dengan diterapkannya CEPA, ia berharap potensi perdagangan yang belum tersentuh bisa dikembangkan.

Sebagai informasi, nilai perdagangan UE-Indonesia sepanjang 2012 mencapai 25 miliar euro, masih jauh di bawah negara-negara tetangga seperti UE-Singapura (52 miliar euro), UE-Malaysia (35 miliar euro), dan UE-Thailand (32 miliar euro).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com