Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Asuransi Sapi untuk Kendalikan Inflasi

Kompas.com - 23/10/2013, 13:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Kementerian Pertanian meluncurkan Asuransi Ternak Sapi (ATS) guna meningkatkan produksi sapi yang pada akhirnya mampu menghendalikan harga yang memicu inflasi.

Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan, BI bertugas mengendalikan inflasi yang membebani komponen petani.

"Berbagai komoditas pangan yang jadi sumber inflasi, harus dicarikan jalan keluar, tidak hanya mengandalkan impor tapi cara yang lebih produktif," kata Halim dalam sambutan peluncuran ATS di gedung BI, di Jakarta, Rabu (23/10/2013).

Menurutnya, karakteristik usaha sektor pertanian harus mendapat perhatian serius dari pemerintah karena resikonya atau kerawanannya. Seperti misalnya untuk subsektor peternakan, ada resiko penyakit, gagal breeding, dan juga resiko kehilangan, serta harga yang jatuh.

Ia mengatakan, dalam 5 tahun terakhir ini ada upaya untuk mengurangi risiko-risiko itu. Usaha di sektor pertanian, lanjutnya, tak cukup dengan penambahan modal melalui kredit atau akses ke perbankan saja.

Namun, perlu adanya pembinaan, jaringan pemasaran, serta pengurangan resiko. Akhirnya, skema baru untuk sektor pertanian pun muncul dengan diluncurkannya asuransi ternak sapi.

"Program ini sangat baik meski bari ada empat perusahaan asuransi. Kalau didukung lebih banyak tentu ini akan baik mengurangi resiko kredit macet yang dialami perbankan," kata dia.

"Kalau resiko ini berkurang, peternak mendapat akses yang lebih besar ke perbankan, dan menjadi dorongan besar untuk meningkatkan produksi," pungkasnya. Peluncuran ditandai dengan penyerahan polis kepada lima peternak sapi anggota Koperasi Warga Mulya, Sleman, Yogyakarta, dan lima anggota Asosiasi Peternak Sapi Boyolali (Aspin).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com