"BTN boleh dikatakan masih merajai pasar pembiayaan perumahan di Tanah Air. Ini khususnya di segmen menengah ke bawah," kata Direktur BTN Irman Zahruddin di Jakarta, Kamis (23/10/2013).
Setelah BTN, lanjutnya, menyusul BCA dengan persentase 18 persen. "BTN masih memimpin pasar keuangan perumahan. Saat ini tampaknya semua bank masuk ke bisnis properti," ujarnya.
Meski semua bank saat ini ikut berkecimpung di bisnis pembiayaan perumahan, Irman memandang tak banyak bank yang melirik sektor perumahan menengah ke bawah. Alasannya, sektor perumahan menengah ke atas pasti lebih menggiurkan.
"Kalau FLPP kita masih mendominasi karena average ticket sizenya 80 juta. Bank lain kalau masuk segitu buat apa kalau bisa yang 800 juta," ujar Irman.
Irman menyatakan bahwa pihaknya memang sejak awal berkomitmen untuk melayani masyarakat dalam memiliki rumah, khususnya rumah pertama. "Di kantor kami, setiap hari Sabtu itu dalam sehari bisa ada 600 penandatanganan (pembiayaan rumah). Kami memang ingin mensejahterakan masyarakat Indonesia untuk memperoleh rumah pertama," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa BTN memiliki kriteria utama dalam penilaian pengajuan pembiayaan rumah. Pertama, pendapatan maksimum pemohon adalah Rp 3,5 juta untuk landed house dan Rp 5,5 juta untuk apartemen. Kedua, surat keterangan pajak dan penghasilan dari perusahaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.