Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inalum, Anak Terbuang yang Kembali ke Pelukan

Kompas.com - 31/10/2013, 17:18 WIB

"Bisnis aluminium sangat menguntungkan. Sebab, saat ini kebutuhan aluminium sangat besar untuk pembangunan dan selama ini kebutuhannya kita impor," katanya.

Menurutnya, keuntungan lain bagi Indonesia adalah 70 persen produksi Inalum yang selama ini harus dikirim ke Jepang hal itu tidak akan terjadi lagi. Selain itu, jika sebelumnya Indonesia impor aluminium, ke depan bukan tak mungkin negeri ini bisa menjadi eksportir aluminium.

Bukan cuma itu. Keuntungan lainnya, menurut Dahlan, Inalum juga memiliki pembangkit listrik berkapasitas 600 Megawatt. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berasal dari Danau Toba dan disebut Dahlan memiliki harga yang rendah.

Konsep kerja awal Inalum

Lalu apa rencana pemerintah untuk Inalum kedepan?. Dahlan mengaku sudah menyiapkan bussiness plan yang akan dilakukan oleh BUMN terhadap Inalum.

Pertama, mengalihkan semua kas perusahaan yang selama ini berada di Jepang yang sebesar Rp 2,5 triliun ke bank BUMN di Indonesia. "Banknya ya terserah perusahaan, kami tidak menentukan, pokoknya tanggal 1 November 2013 sudah harus pindah,” katanya.

Sebenernya pemerintah sudah berupaya agar uang kas perusahaan itu ditempatkan di Indonesia sejak awal tahun. Namun pihak Jepang belum setuju karena mayoritas pemegang sahamnya berada di Jepang.

Kedua, perihal masalah bahan baku. Menurut Dahlan, pihaknya meminta agar bahan baku jangan sampai dialihkan ke Indonesia seluruhnya. Dikhawatirkan, ke depannya Inalum akan mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku.

Terkait hal itu, Dahlan meminta kepada pemerintah agar direksi memperpanjang kontrak pembelian bahan baku untuk dua tahun ke depan.

Ketiga, terkait masalah pasar di mana selama ini pasar Inalum dikirim ke Jepang dengan jumlah yang besar. "Nah, kita nanti mau jual kemana? Untuk itu kami meminta bantuan kepada pemerintah supaya dicari pembeli dalam negeri,” katanya.

Dengan tahapan kerja yang sudah dirancang tersebut, Dahlan optimistis bahwa Inalum akan berjalan dengan lancar dan dapat memberi keuntungan bagi Indonesia. Semoga!. (Hendra Gunawan, Asep Munazat Zatnika, Agus Triyono, Mimi Silvia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com