Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Siapkan Rp 1 Triliun buat Akuisisi Inhealth

Kompas.com - 31/10/2013, 20:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang tutup tahun 2013, satu persatu peminat PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia  (Inhealth) mulai bermunculan. Setelah PT Kimia Farma menyatakan minatnya mengakuisisi anak usaha  PT Asuransi Kesehatan (Askes), kini giliran PT Bank Mandiri Tbk yang juga berminat mengakuisisi Inhealth.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Bank Mandiri siap menguasai Inhealth. Apalagi, ini sejalan dengan rencana bisnis Bank Mandiri tahun 2013 dan tahun 2014, yakni mengakuisisi   industri keuangan nonbank seperti asuransi, perusahaan pembiayaan. “Kami siap akuisisi,” ujar Budi kepada KONTAN, Kamis (31/10/2013).

Menurut Budi, Bank Mandiri memiliki kesiapan untuk mengakuisisi anak perusahaan Askes itu. Pertama, Bank Mandiri berpengalaman dalam bidang asuransi. Saat ini, Bank Mandiri memiliki 51 persen saham  perusahaan asuransi jiwa  yakni PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri). Kedua, Bank Mandiri juga memiliki likuiditas yang cukup untuk akuisisi.

Ketiga, selama ini, Bank Mandiri juga telah menjadi salah satu nasabah di Inhealth. “Saya rasa untuk akuisisi Inhealth butuh pendanaan yang cukup, mengingat kinerja Inhealth sendiri cukup bagus,” ujar Budi.

Dari hitungan dia, akuisisi Inhealth bisa menelan biaya lebih dari Rp 1 triliun. Bisa jadi hitungan Budi benar. Akuisisi Inhealth membutuhkan dana yang tak sedikit.  Kinerja anak usaha Askses ini terbilang mekar.

Hingga kuartal III-2013, Inhealth memiliki 1.500 nasabah korporasi atau 1,1 juta jiwa. Tercatat selain perusahaan BUMN, Inhealth  juga melayani perusahaan swasta dan anggota parlemen. Aset Inhealth mencapai Rp 1,6 triliun atau menyumbang 10 persen dari total asset Askes yang mencapai Rp 15 triliun.

Perusahaan ini, pada kuartal III 2013 mencatatkan laba bersih sebesar Rp 93 miliar atau naik 15 persen dari periode sama tahun lalu. Kemampuan menanggung klaim atau risk based capital (RBC) juga tinggai yakni 832 persen, jauh lebih tinggi ketentuan regulator yang cuma 120 persen.

Budi menyatakan, jika kelak Inhealth menjadi anak usaha Bank Mandiri maka ini akan melengkapi bisnis asuransi bank BUMN ini. Maklum, meski memiliki nama PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, portofolio bisnis  perusahaan ini sejatinya didominasi dari lini managed care yakni layanan kesehatan.

Asal tahu saja, lini bisnis ini mencapai 98,7 persen premi. Managed care adalah asuransi kesehatan kumpulan. Sisa portfolio dari Inhealth pun juga terkait kesehatan yakni indemnity yakni produk asuransi kesehatan yang preminya dipatok pada nilai tertentu. Dengan komposisi ini pula, “Ini akan melengkapi asuransi jiwa Axa yang dimiliki oleh Bank Mandiri,” ujar Budi.

Hanya saja, untuk merealisasikan keinginannya ini, Bank Mandiri masih menunggu tawaran formal dari Kementerian BUMN. “Kami harus menunggu arahan formal penawaran akuisisi dari Meneg BUMN,” ujar Budi.

Hingga saat ini, rencana penjualan anak usaha Askes masih sebatas penawaran informal. Menteri BUMN Dahlan Iskan belum secara resmi mengadakan lelang penawaran akuisisi Inhealth Indonesia.

Dahlan memang sempat menawarkan ke BUMN agar mengakuisisi Inhealth dari PT Askes lantaran perusahaan asuransi kesehatan ini akan menjadi salah satu pelaksana program jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia mulai 1 Januari 2014.

Sebagai konsekuensinya, Askes tak boleh memiliki cabang usaha agar fokus bisa melayani jaminan kesehatan. Alhasil, Askes harus melepas 99,4 persen saham Inhealth ke pemilik baru sebelum tahun 2013 berakhir.

Sebagai perusahaan publik, Bank Mandiri juga belum melaporkan rencana akuisisi ini ke otoritas bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Titis Nurdiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com