Para analis sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang dirilis oleh Departemen Komersial AS hanya berada di level 1,9 persen dari kuartal sebelumnya.
Naiknya pertumbuhan ekonomi dipicu oleh turunnya impor dan pada saat yang sama investasi domestik tumbuh signifikan, di samping juga ditopang oleh belanja pemerintah. Sementara itu, inflasi masih berada di bawah 2 persen, sebagaimana yang dipersyaratkan The Fed untuk menjaga stabilitas harga.
Dalam hal ini, inflasi pada periode tersebut berada di posisi 1,8 persen. Dengan mengecualikan harga pangan dan energi, inflasi AS sebesar 1,5 persen.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan