Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerai dari Bakrie, Bumi Plc Ganti Nama

Kompas.com - 11/11/2013, 11:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Putusan cerai antara Bumi Plc dengan Grup Bakrie tinggal menghitung hari. Perusahaan yang berbasis di London ini akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 4 Desember 2013 mendatang.

Ada empat agenda yang akan dibicarakan. Pertama, penjualan 29,2 persen saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dari Bumi Plc ke Bakrie Group. Ke dua, penyelesaian transaksi Borneo Group dan Bakrie. Hal ini terkait dengan Samin Tan yang akan menguasai 47,6 persen saham Bumi melalui dua entitasnya, PT Borneo Bumi Energy (BBE) dan Ravenwood Pte. Ltd (RACL).

Kemudian, pemegang saham juga akan membahas perjanjian antara Bumi Plc dengan Samin Tan selaku calon pemegang saham mayoritas. Terakhir, perubahan nama Bumi Plc.

Jajaran Direktur Independen Bumi Plc sepakat, bahwa perceraian ini merupakan jalan terbaik bagi kepentingan para pemegang saham.

Rekomendasi mengenai hal tersebut tertuang dalam surat edaran yang diumumkan manajemen Bumi Plc kepada para pemegang saham.

Penjualan 29,2 persen saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Bumi dibandrol dengan harga premium yang totalnya mencapai 501 juta dollar AS.

Nilai transaksi yang harus dibayar tunai tersebut 116 persen lebih tinggi ketimbang nilai pasar BUMI.

Per 5 November 2013, nilai pasar untuk 22,9 persen saham BUMI hanya 232 juta dollar AS atau setara dengan 22,9 sen dollar AS.

Kemudian, Samin Tan melalui Borneo Group dan RACL akan menguasai 47,6 persen saham Bumi Plc. Sir Julian Horn-Smith, Direktur Independen Senior Bumi dan Chairman Komite Independen optimistis, jika paket kesepakatan disetujui, maka nasib Bumi ke depan akan lebih baik.

"Jajaran komite independen yakin, paket (perpisahan) ini pilihan terbaik yang bisa dipertimbangkan oleh para pemegang saham independen," ujar Julian dalam pernyataan resminya.

Pasalnya, lanjut dia, keputusan tersebut akan berdampak positif dari segi finansial karena nilai jual saham BUMI yang tinggi. Di saat yang sama, perseroan akan mampu meningkatkan perlindungan kepentingan bagi pemegang saham minoritas. Khususnya dalam hal meningkatkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).

Senada dengan Julian, Nick Von Schirnding, CEO Bumi Plc pun mengatakan, dari segi nilai transaksi sangat menguntungkan bagi Bumi.

"(sehingga), ke depan kami bisa fokus untuk menjadi perusahaan batubara dengan strategi yang jelas demi kepentingan para pemegang saham," paparnya.

Tidak hanya itu, BUMI dinilai merupakan perusahaan yang sangat terbebani dengan utang. Perusahaan batubara Bakrie ini memerlukan dana yang besar untuk membayar utang kepada China Investment Corporation (CIC) pada 2014 dan 2015 mendatang.

Sementara itu, hingga saat ini, manajemen Bumi bilang, belum ada kepastian terkait penyelesaian utang yang nilainya masih mencapai 1,3 miliar dollar AS tersebut. Kalaupun settlement terlaksana, dampaknya kepada Bumi Plc pun dinilai masih kabur, apakah menguntungkan atau tidak.

Lebih lanjut dijelaskan, berhubung Bakrie mengandalkan duit dari Samin Tan yang akan membeli 23,8 persen saham Bumi milik Bakrie, maka jajaran Direksi Independen Bumi memberikan persyaratan.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com