Sebagaimana dikutip dari AFP, Selasa (12/11/2013), laba bersih untuk periode tersebut mencapai 160 juta dollar Singapura (128 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun) dari pendapatan sebesar 3,90 miliar dollar Singapura.
Maskapai tersebut menyebutkan, naiknya kinerja disumbang oleh pendapatan dari operasional, laba dari perusahaan yang terafiliasi serta penjualan pesawat. "Namun demikian, bisnis penerbangan saat ini menghadapi situasi yang cukup menantang di tengah berlanjutnya ketidakpastian global," jelas maskapai tersebut.
Perseroan memperkirakan, penjualan pada waktu-waktu ke depan kemungkinan akan lebih baik, sering dengan gencarnya aktivitas promosi.
Sementara itu, rugi operasional usaha kargo yang menjadi sayap bisnis SIA dilaporkan mulai berkurang menjadi 31 juta dollar Singapura, dari periode yang sama tahun lalu 50 juta dollar Singapura. Namun diperkirakan, bisnis kargo masih belum bergairah di waktu-waktu mendatang.
"Pertumbuhan permintaan kargo diperkirakan bakal mendatar karena melemahnya permintaan barang di pasar internasional," lanjut manajemen SIA.
Sejauh ini, SIA menghadapi banyak kompetitor dari maskapai negara lain di kawasan Asia dan Timur Tengah, termasuk juga maskapai berbiaya rendah yang tumbuh tinggi di kawasan Asia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.