Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rambah Bioskop, Lippo Tantang Dominasi Cinema 21

Kompas.com - 18/11/2013, 08:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —
Selama ini, Grup Cinema 21 masih merajai bisnis bioskop di Tanah Air. Tidak mudah pemain baru bersaing dengan grup ini. Blitzmegaplex, misalnya, hampir 10 tahun hadir belum juga mengimbangi kedigdayaan grup ini.

Namun, kali ini Cinema 21 akan bertemu pesaing lebih serius, yakni Grup Lippo. Mulai awal tahun depan, Grup Lippo akan terjun ke bisnis bioskop. "Tepatnya mulai Februari 2014," ungkap Theo L Sambuaga, Presiden Direktur Grup Lippo, kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Langkah pertama yang dilakukan oleh Grup Lippo adalah tidak memperpanjang kontrak penyewaan ruangan untuk bioskop di pusat perbelanjaan miliknya. Apalagi, ada beberapa kontrak ruang bioskop Cinema 21 di mal milik Lippo Malls, anak usaha Grup Lippo, yang berakhir sekitar Februari tahun depan.

Nah, Lippo akan memanfaatkan ruang yang ditinggalkan Cinema 21 untuk memulai bisnis bioskop sendiri. Theo menghitung, ada sekitar 40 mal milik Lippo yang bisa dipakai untuk bioskop.

Apabila satu mal saja punya minimal empat layar, berarti Lippo bakal memiliki paling tidak 160 layar. "Berbisnis memang harus komprehensif," ucap Theo.

Menurut Theo, bisnis bioskop di Indonesia masih punya peluang besar. Saat ini, cuma dua pebisnis bioskop besar, yakni Cinema 21 dan Blitzmegaplex dengan total sekitar 700 layar bioskop.

Nah, apabila melihat rasio jumlah penduduk, di Indonesia, satu layar bioskop melayani 357.000 penduduk. Sebagai perbandingan, rasio di Singapura, satu layar untuk 25.000 penduduk. Apalagi, masyarakat kelas menengah yang menjadi target Lippo tengah berkembang pesat.

Karena itu, menurut Theo, semua pusat belanja Lippo bakal menghadirkan bioskop yang dikelola sendiri. Ia menargetkan dalam lima tahun ke depan, Grup Lippo mempunyai 1.000 layar bioskop.

Soal pasokan film yang menjadi nyawa dari bisnis ini, Grup Lippo akan mendatangkan film dari Amerika Serikat dan beberapa negara lain, seperti China dan Korea Selatan. Untuk ini, Lippo sudah punya jaringan bisnis yang kuat, terutama di China.

Grup Cinema 21 mengaku belum tahu langkah Lippo ini. "Kami belum mendengar kabar ini," kata Tri Anintio, Direktur Cinema 21, kepada KONTAN, kemarin.

Catherine Keng, Sekretaris Perusahaan Cinema 21, menambahkan, saban tahun, pasti ada sewa bioskop yang habis kontrak. "Kondisi ini adalah hal lumrah," tuturnya.

Meski begitu, Cinema 21 tak gentar menghadapi langkah Grup Lippo. Perusahaan yang kini punya 667 layar di 135 lokasi itu menargetkan punya 1.000 layar di 2017.(Andri Indradie, Merlinda Riska, Adisti Dini Indreswari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com