Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Industri Jasa Keuangan Dinikmati oleh Itu-itu Saja

Kompas.com - 19/11/2013, 15:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan industri keuangan di Tanah Air belum dinikmati oleh semua masyarakat Indonesia.

"Industri jasa keuangan belum dinikmati secara merata, dinikmati itu-itu saja. Istilahnya banyak saudara yang punya peluang untuk maju, untuk sejahtera tapi tidak tahu bagaimana caranya," kata SBY dalam sambutannya dalam Peresmian Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Nasional Indonesia, Selasa (19/11/2013).

Lebih lanjut, SBY mengungkapkan potret ekonomi dan pembangunan RI terus mengalami peningkatan dari masa ke masa. Industri jasa keuangan pun terus berkembang dengan kompleksitas. Meskipun demikian, belum seluruh rakyat Indonesia memahami sepenuhnya jasa keuangan.

"Belum seluruhnya rakyat Indonesia memahami sepenuhnya tentang jasa keuangan. Belum semuanya memasuki dunia penggunaan jasa keuangan. Kita harus melakukan gerakan. Kita harus melaksanakan langkah-langkah strategis operasional nyata di lapangan untuk menyukseskan gerakan ini (literasi keuangan) sekaligus menggunakan jasa keuangan," kata SBY.

Presiden mengatakan, ekonomi Indonesia merupakan salah satu dari 20 ekonomi terbesar di dunia. Potensi dan peluang negara ini untuk tumbuh dan berkembang lebih pesat dipandangnya masih terbuka dengan lebar. Oleh karena itu, perlu ada peluang dan jalan yang terbuka lebar khususnya dalam industri keuangan. Menurutnya sayang bila penggunaan jasa keuangan tak dimanfaatkan dengan baik.

"Industri jasa keuangan harus terus berkembang. Sebab dengan berkembangnya industri jasa keuangan, perekonomian kita akan berkembang lebih pesat lagi. Masyarakat kita juga harus mrngetahui dan menggunakan jasa keuangan. Kalau itu dilaksanakan, maka kesejahteraan akan meningkat, kemiskinan pun akan berkurang," katanya.

SBY berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat bekerja sama melakuakn koordinasi, sinkronisasi, dan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dengan kementerian dan lembaga, serta gubernur, termasuk melibatkan sektor mikro, kecil, dan menengah, pun perguruan tinggi dan pemangku kepentingan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com