"Saran saya? Gunakan bahasa yang simpel dan sejelas mungkin. Jangan pakai bahasa keilmuan atau bahasa lembaga keuangan, perbankan, yang relatif lebih susah," kata Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung di Jakarta Convention Center, Selasa (19/11/2013). Dia menyarankan penggunaan bahasa yang lebih sederhana.
Selain itu, kata Chairul, literasi tidak cukup hanya dilihat dari programnya, tetapi juga harus melihat cara penyampaian pesan dan pendidikan itu. Sebagai informasi, program literasi ini menggunakan media wayang dan mobil edukasi sebagai sarana penyampaian materi pendidikan keuangan pada masyarakat.
Chairul mengatakan, pada dasarnya, masyarakat harus diberikan pemahaman mengenai industri keuangan sehingga memiliki akses ke produk dan jasa keuangan. Ini terkait persentase masyarakat yang memahami produk dan jasa keuangan yang baru mencapai kisaran 22 persen.
"Intinya masyarakat harus diberikan pemahaman tentang apa itu industri keuangan sehingga punya akses. Itu yang namanya financial inclusion,"kata Chairul. Dengan kepemilikan akses ke layanan keuangan, ujar dia, diharapkan masyarakat juga bisa lebih sejahtera.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.