Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 20/11/2013, 07:07 WIB
EditorErlangga Djumena


JAKARTA, KOMPAS.com -
  Terbang malam di atas pukul 24.00 menjadi alternatif penyelesaian jangka pendek kepadatan penerbangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Cara ini bisa ditempuh asal bandara tujuan mempersiapkan diri dan mau mengkreasi pasar.

Para pelaku bisnis penerbangan yang dimintai pendapat soal ini, di Jakarta, pekan lalu dan Selasa (19/11/2013), sepakat, terbang malam bisa dilakukan. Namun, hal itu bergantung pada kesiapan bandara tujuan.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, Lion Air dan Batik Air mempunyai pengalaman terbang tengah malam, yaitu untuk rute Jakarta dengan tujuan Indonesia timur. Misalnya Batik Air yang terbang ke Ambon, berangkat dari Jakarta pukul 00.30 sampai di Ambon pukul 06.00. Dengan menggunakan jadwal tengah malam tersebut, Batik Air memanfaatkan ruang waktu yang kosong di Bandara Soekarno-Hatta.

”Tidak mudah membuka jadwal tengah malam. Namun, setelah dijalani, ternyata sambutan pasar sangat baik,” ujar Edward.

Menurut Edward, sebenarnya maskapai siap menggunakan rentang waktu yang lowong di Bandara Soekarno-Hatta, tetapi hal itu bergantung pada bandara tujuan. Jika bandara tujuan ternyata tidak siap menerima kedatangan pesawat karena sudah tutup, maskapai tidak bisa membuka jadwal itu.

Direktur Operasi Indonesia AirAsia Capt Imron Siregar juga mengatakan hal yang sama. Operasional terbang malam hanya dapat dilakukan ketika bandara lain juga melakukan hal serupa.

Menurut Imron, bandara di Indonesia yang sudah 100 persen mampu melayani penerbangan malam baru Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai di Denpasar, Bali.

”Pilot AirAsia ada yang pernah mau mendarat di sebuah bandara menjelang pukul 06.00, ternyata petugas menara tidak menjawab permintaan pilot. Jadi, jelas banyak hal harus dipersiapkan dahulu sebelum 100 persen dapat terbang malam,” ujar dia.

Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Agus Soedjono juga mengakui ada kendala bagi maskapai untuk terbang malam.

”Masalahnya, ada bandara domestik yang belum dilengkapi dengan fasilitas operasi malam hari, salah satunya instrumen pendaratan,” katanya. Instrumen itu merupakan perangkat navigasi pendaratan yang memudahkan pilot saat malam atau cuara buruk.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Asing Catat 'Net Buy' Rp 2,6 Triliun Sepekan, Saham-saham Ini Paling Diburu

Asing Catat "Net Buy" Rp 2,6 Triliun Sepekan, Saham-saham Ini Paling Diburu

Whats New
Giatkan Ibadah Ramadhan, Aplikasi Ruang Ngaji Luncurkan Fitur Khatam Al-Qur’an Berhadiah Umrah

Giatkan Ibadah Ramadhan, Aplikasi Ruang Ngaji Luncurkan Fitur Khatam Al-Qur’an Berhadiah Umrah

Rilis
Blibli Kantongi Transaksi Rp 61,4 Triliun Sepanjang 2022

Blibli Kantongi Transaksi Rp 61,4 Triliun Sepanjang 2022

Whats New
Matahari Department Store hingga Sido Muncul Bakal Tebar Dividen April 2023, Cek Jadwalnya

Matahari Department Store hingga Sido Muncul Bakal Tebar Dividen April 2023, Cek Jadwalnya

Earn Smart
Tips Bangun Usaha Fashion Muslim bagi Pemula dari CEO Fatih Indonesia

Tips Bangun Usaha Fashion Muslim bagi Pemula dari CEO Fatih Indonesia

Work Smart
Bersiap Tes Sekolah Kedinasan 2023, Apa Saja Materi yang Diujikan?

Bersiap Tes Sekolah Kedinasan 2023, Apa Saja Materi yang Diujikan?

Whats New
Daftar 7 Kilang dan Depo Pertamina yang Terbakar Selama 3 Tahun Terakhir

Daftar 7 Kilang dan Depo Pertamina yang Terbakar Selama 3 Tahun Terakhir

Whats New
Sudah 10 Fasilitas Pertamina Meledak dan Terbakar dalam 4 Tahun

Sudah 10 Fasilitas Pertamina Meledak dan Terbakar dalam 4 Tahun

Whats New
Hadirkan ‘Ramadan in Style’, Cek Promo dan Diskon Ramadhan Tokopedia

Hadirkan ‘Ramadan in Style’, Cek Promo dan Diskon Ramadhan Tokopedia

Spend Smart
Bitcoin hingga Ripple Melemah, Cek Rician Harga Kripto Hari Ini

Bitcoin hingga Ripple Melemah, Cek Rician Harga Kripto Hari Ini

Earn Smart
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Ramadhan Banjir Promo dan Diskon E-commerce, Haruskah Buru-buru 'Check Out'?

Ramadhan Banjir Promo dan Diskon E-commerce, Haruskah Buru-buru "Check Out"?

Spend Smart
Stabil di Atas Rp 1 Juta Per Gram, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Stabil di Atas Rp 1 Juta Per Gram, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Whats New
Delay Penerbangan Samarinda-Surabaya Akibat Pecah Ban, Bos Super Air Jet Minta Maaf

Delay Penerbangan Samarinda-Surabaya Akibat Pecah Ban, Bos Super Air Jet Minta Maaf

Whats New
Tak Ada Korban Jiwa Ledakan Kilang Pertamina Dumai, PT KPI Kini Fokus Pulihkan Kerusakan Rumah Warga

Tak Ada Korban Jiwa Ledakan Kilang Pertamina Dumai, PT KPI Kini Fokus Pulihkan Kerusakan Rumah Warga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+