Menurut Wamendag, dibandingkan dengan negara lain yang pendapatan per kapitanya setara dengan Indonesia, masyarakatnya sudah banyak yang bermain di pasar bursa berjangka.
"Kemarin OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mengeluh, lebih dari separuh dari penduduk Indonesia tidak paham produk dan jasa pasar modal. Literasi bursa berjangka berapa persen? Menurut saya masih sangat minim," ujar Bayu dalam Market Review & Outlook 2014 Perdagangan Bursa Berjangka, Rabu (20/11/2013).
Atas pertimbangan itu, ia meminta agar edukasi mengenai bursa berjangka bisa lebih ditingkatkan. Ia juga berharap pasar bursa mulai mendiversifikasi produk yang mampu menjembatani para peritel.
"Saya tahu, ritel itu marginnya kecil dan dampaknya ke bursa kecil, tapi dampak ekonomi dan sosialnya besar," sebut dia lagi.
Adapun dampak sosial tersebut adalah masyarakat tidak akan terjebak, dan bermain di pasar yang tidak jelas. Masyarakat pun terhindar pialang tak resmi yang tidak bertanggungjawab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.