Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanian Indonesia Tak Lagi Bisa Bertumpu pada Sapi dan Kerbau

Kompas.com - 25/11/2013, 20:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengemukakan pertanian Indonesia pada masa mendatang tak lagi bisa bertumpu pada cara-cara tradisional, seperti penggunaan kerbau dan sapi.

Menurutnya, untuk meningkatkan produktivitas, pertanian Indonesia harus memanfaatkan alat multidimensi. "Dengan kehadiran alat pertanian multidimensi, itu tentunya akan mempercepat pengolahan pertanian di lapangan," ujar Rusman Heriawan beberapa waktu lalu.

Menurutnya, penggunaan alat multidimensi itu juga akan memunculkan daya tarik tersendiri bagi generasi muda untuk bekerja di bidang pertanian. "Jangan salah, industri pertanian itu sangat prospektif asal dilakukan dengan sungguh-sungguh. Nah, yang terakhir, mampu meningkatkan produktivitas pertanian," lanjutnya.

Dia mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memajukan pertanian Indonesia. APBN dianggarkan secara lebih luas untuk memajukan pertanian. Akses kredit pertanian tak hanya terbatas pada benih, tetapi juga mencakup pembelian alat-alat pertanian.

Dalam kesempatan itu, Kementerian Pertanian memperkenalkan teknik metode budi daya padi, yang dikenal dengan system of rice intensification (SRI) ke tingkat nasional. Untuk kegiatan ini, Kementan menggandeng Sampoerna Foundation guna mewujudkan pemahaman serta kerja sama yang baik antarpihak-pihak yang berkepentingan.

"Peran pemangku kepentingan dalam mendukung inovasi pertanian untuk meningkatkan pendapatan petani," pungkas Rusman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com