Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Perkasa, Rupiah Terpuruk

Kompas.com - 26/11/2013, 08:55 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai pulihnya kondisi ekonomi Amerika Serikat terus memengaruhi pergerakan mata uang global. Nilai tukar rupiah pun bergerak variatif dengan kencenderungan masih bakal tertekan.

Laju dollar AS yang terus naik, menurut riset Trust Securities, membuat pelaku pasar cenderung mentransaksikan mata uang Greenback itu dibandingkan mata uang lainnya. Laju rupiah pun mau tidak mau turun dengan laju kenaikan dollar AS.

Seperti dikutip dari data Bloomberg, pukul 09.45 Selasa (26/11/2013) pagi, rupiah melemah ke posisi Rp 11.748 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada  level 11.510.

Sementara kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (25/11/2013) berada di posisi Rp 11.722 per dollar AS.

Dollar AS menguat ke level tertinggi dalam enam bulan terhadap yen kemarin, seiring tercapainya kesepakatan yang mengejutkan antara Washington dan Iran yang telah meredakan kecemasan atas outlook ekonomi AS, sehingga memicu kenaikan harga saham global.

Amerika Serikat dan lima kekuatan dunia lainnya sepakat dengan Iran untuk meredakan sebagian dari embargo ekonomi dalam pertukaran kebijakan. Hal itu bertujuan untuk membatasi program nuklir Iran dan memastikan negara di teluk Persia tersebut tidak terburu-buru untuk mengembangkan senjata atom.

Para trader, seperti dilaporkan riset Monex Investindo Futures, mengatakan bahwa kesepakatan ini, di tambah dengan melonjaknya produksi minyak AS, diperkirakan akan mendorong lebih rendah lagi harga minyak mentah untuk saat ini.

Kondisi itu pun memberikan faktor positif untuk ekonomi AS. Laju pelemahan hard currency lainnya antara lain euro dan yen seiring bank sentral masing-masing yang masih ingin mempertahankan suku bunga rendahnya membuat laju rupiah terperangkap dalam pelemahannya.

Rupiah pun mendekati target support Rp 11.727 per dollar AS. Hari ini rupiah diproyeksikan bergerak di rentang Rp 11.745-11.712 (kurs tengah BI). (Ben)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com