Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunduh Laba dari Undangan Online

Kompas.com - 26/11/2013, 15:01 WIB

Misalnya, Datangya.com yang menyediakan lebih dari 70 theme (template undangan). Satu theme dibanderol mulai Rp 150.000 hingga Rp 350.000. Setiap theme sudah terdapat rangkaian kata-kata seperti pada undangan cetak.

Klien pun bisa memilih tambahan fitur gratis, berupa love story yang merupakan kisah cinta pasangan calon pengantin, atau pemasangan peta sistem satelit melalui google map, dan sketsa gambar. Ada pula fitur buku tamu, sehingga rekan-rekan pasangan dapat menuliskan pesan langsung di sana.

Selain itu, Datangya.com menyediakan fitur special invite, sehingga dalam link undangan akan tertera nama orang yang diundang secara khusus. Ada pula fitur private invitation yang berarti hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat undangan tersebut.

Datangya.com juga menerima pembuatan domain sendiri alias custome domain sesuai nama pasangan pengantin. Jadi, tampilan di awal domain tidak menggunakan nama datangya.com. Namun, untuk ini, ada biaya tambahan yang dipatok mulai Rp 160.000. Seluruh undangan online bisa di-share melalui email, twitter, dan facebook.

Ade mengaku, sudah ada 1.700 pasangan yang menjadi klien Datangya.com. "Undangan yang terkirim melalui server kami tercatat sudah lebih dari 30.000 undangan," klaimnya.

Katanya, dalam sebulan bisa bertambah sekitar 450 member baru. Pengguna jasa Datangya.com datang dari berbagai daerah, seperti Medan, Jakarta, Lampung, Surabaya dan Malang. Bahkan, ada pula warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri, seperti Amerika Serikat (AS).

Jika dihitung menggunakan biaya rata-rata Rp 200.000 - Rp 350.000 per klien, maka Datangya.com bisa meraup omzet berkisar Rp 30 juta - Rp 50 juta sebulan.

Berbeda dengan Vio.com. Kata Nikko, Vio mengusung versi video sebagai keunggulan undangan online. Nikko menjelaskan, proses kreatif diawali pemilihan template oleh pelanggan. Lalu, pelanggan wajib mengirim empat file foto yang akan ditampilkan dalam video undangan.

Dengan begitu, kata Nikko, pelanggan tidak perlu repot-repot bertatap muka dengan dirinya. Semua negosiasi dan transaksi dilakukan secara online. “Banyak juga pelanggan saya dari luar kota. Bahkan, saya pernah melayani pemesanan video undangan pernikahan dari Australia,” ujar lulusan Cyber Media Collage Jakarta ini.

Setelah pembuatan video rampung, hasilnya diunggah ke website vio.web.id. Pelanggan akan mendapat tautan (link) dari video tersebut yang bisa disebarluaskan kepada para undangan. Nah, setiap undangan bisa melihat tampilan video secara streaming.

Nikko mematok tarif Rp 1 juta untuk pembuatan satu video berdurasi 1 menit di Vio.com. Dari bisnis ini, ia mengaku, bisa meraup omzet hingga Rp 10 juta per bulan. "Para pemain di bisnis ini paling tidak harus menguasai software Adobe Creative Suite untuk pembuatan video undangan," ujarnya.

Adapun, Vidiyan.com menawarkan keunggulan desain berupa kartun eksklusif. Kartun ini bisa bergambar pasangan mengenakan pakaian adat pernikahan ataupun profesi masing-masing pasangan.

Ada empat fitur yang ditampilkan dalam setiap undangan, yaitu halaman utama, bagian informasi pernikahan, denah lokasi serta galeri foto pasangan. Kata Yanuar, undangan online akan diunggah ke website vidiyan.com. Setiap pelanggan akan menerima link yang bisa disebarkan ke undangan. Ia memberikan kesempatan revisi desain cuma sekali, sebelum di-publish.

Yanuar mematok tarif berkisar Rp 500.000 - Rp 750.000 per undangan. Dalam sebulan, ia bisa mendapat lima - delapan pelanggan. Dalam sebulan, ia bisa meraup omzet Rp 4 juta - Rp 6 juta. (Revi Yohana, Noor Muhammad Falih, Pratama Guitarra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com