Ekspor tersebut ditandai dengan pelepasan kontainer yang mengangkut kopi dan teh di Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis, (28/11/2013), oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
"Kita (Jawa Barat, red) mengekspor 18 ton kopi arabica dan robusta, kemudian 14 ton teh ke Maroko," kata Heryawan. Hal ini, menurutnya, merupakan salah satu terobosan memperdagangkan pertanian Jawa Barat, yang merupakan penghasil teh dan kopi terbesar di Indonesia.
"Ini merupakan terobosan untuk memperdagangkan pertanian kita, yakni, teh dan kopi ke negara lain" katanya.
Heryawan mengatakan, ekspor kopi dan teh ke Maroko kali ini merupakan yang pertama kalinya. dan diharapkan bisa menjadi momentum besar pengusaha Jawa Barat untuk mengembangkan sayap.
"Maroko bisa dijadikan pintu masuk bagi ekspor Jawa Barat ke pasar yang lebih luas lagi di benua Afika," imbaunya.
Maroko membutuhkan 3.000 ton impor kopi dan teh per tahunnya. Sementara ini, negara tersebut mendapatkan kopi dan teh dari Indonesia melalu Spanyol terlebih dulu, sehingga pendapatan yang diraup Jawa Barat kurang maksimal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.