Berdasarkan data yang dirilis World Gold Council, jumlah penurunan besar itu tidak pernah terlihat sejak November 1978 silam. Pada waktu itu, harga emas terpuruk hingga 20 persen.
"Penurunan harga emas tahun ini masih berlangsung. Hal ini disebabkan oleh lonjakan di pasar saham, yang saat ini berada di level tertingginya dalam 6 tahun terakhir. Sebelumnya, ada masa di mana emas mengalami tekanan terburuk. Namun, jumlahnya tidak banyak. Berdasarkan perhitungan kami, jumlahnya hanya dua," papar Adrian Ash, head of research BullionVault dalam hasil risetnya.
Menurut catatan BullionVault, secara historis, bulan November merupakan bulan yang sangat baik bagi emas. Dalam 45 tahun terakhir, rata-rata kenaikan harga emas di bulan November mencapai 1,4 persen.
Kali ini, Ash menilai, penyebab penurunan harga emas adalah terpangkasnya permintaan emas di India karena tingginya pajak impor emas yang ditetapkan pemerintah. Meski demikian, impor bersih emas ke China masih tetap kuat.
Dengan adanya isu pemangkasan stimulus the Fed, banyak analis yang meramal harga emas akan semakin tertekan.
Citi bilang, pada bulan ini, emas akan masuk ke fase dua pasar bearish. Citi juga menurunkan target harga emas tahun ini menjadi 1.111 dollar AS per troy ounce. Sementara, Goldman Sachs memprediksi penurunan yang signifikan terhadap harga emas di 2014, dengan penurunan setidaknya 15 persen. (Barratut Taqiyyah)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.