Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Jalan Tak Siap

Kompas.com - 02/12/2013, 10:27 WIB

Namun, panjang jalan di Kota Surabaya dengan data tahun 2009 hanya 1.160 kilometer. Selama empat tahun penambahan panjang jalan hanya 0,01 persen. Dengan asumsi panjang kendaraan roda empat 4-5 meter dikalikan 250.000 unit, dibutuhkan jalan sepanjang 1.250 kilometer. ”Itu belum kendaraan roda dua yang mencapai 2 juta unit di Surabaya saja. Padahal, Kota Surabaya setiap hari menerima kendaraan yang berasal dari Sidoarjo, Gresik, dan kota di sekitarnya,” kata Haryo menambahkan.

Wacana moratorium Bali

Di luar Jawa seperti di Medan, Palembang, dan Makassar, kemacetan juga terjadi. Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Utara per September lalu menyebutkan, jumlah kendaraan mencapai 5,24 juta unit. Itu berarti naik 1,2 juta daripada tiga tahun lalu yang 4 juta unit, atau naik 80 persen dibandingkan kendaraan tahun 2007 yang berjumlah 2,89 juta. ”Rata-rata ada penambahan 25.000 kendaraan di Sumut tiap bulan,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Sumut Komisaris Besar Agus Sukamso. Padahal, penambahan panjang dan lebar jalan di Kota Medan tidak signifikan.

Di Palembang, Sumatera Selatan, penambahan jumlah kendaraan di Kota Palembang tercatat 4.000-6.000 per tahun. Kemacetan pun terjadi. ”Titik kemacetan terkonsentrasi di Kota Palembang dan jalan antarprovinsi. Faktor utamanya, pertambahan jumlah kendaraan, sementara ruas jalan tidak bertambah,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Komisaris Besar R Djarod Padakova.

Adapun kemacetan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), bukan hanya karena kendaraan warga Kota Makassar, melainkan juga warga yang datang dari luar Kota Makassar seperti dari sejumlah kabupaten. Mereka datang pada setiap akhir pekan untuk berlibur. ”Lima tahun lalu jumlah kendaraan hanya 850.000 unit, tetapi tahun ini jadi 2,3 juta,” kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.

Untuk mengatasinya, APBD Sulsel disiapkan untuk menambah dan pelebaran jalan. Misalnya, di jalur Perintis Kemerdekaan-Ir Sutami sepanjang lima kilometer dengan lebar 42 meter. Selain juga penyiapan moda yang baru seperti kereta.

Sebagai daerah wisata, jalan di Bali tak hanya macet di kawasan pantai Kuta atau Sanur, tetapi juga di Kota Denpasar. Pada Oktober lalu, Bali memiliki jalan tol yang menghubungkan Nusa Dua-Ngurah Rai-Denpasar dan underpass di Ngurah Rai. Namun, jalan bersifat sementara.

Oleh sebab itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika melontarkan wacana moratorium kendaraan baru dan bekas yang mutasi. Moratorium berlaku selama 3-5 tahun. Namun, keputusan itu belum diketok karena perlu dikaji lagi. Pastika juga merencanakan pajak progresif, yaitu kendaraan yang masuk Bali akan diberi stiker berjangka waktu tertentu. Selesai tanggal tertera, kendaraan harus keluar Bali. (WSI/SEM/COK/AYS/ABK/IRE/REN/NIK/WHO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com