Ketua KEN, Chairul Tanjung menjelaskan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara tetangga juga menurun. Seperti di China tumbuh 7 persen dari yang biasanya lebih 10 persen, sedangkan India hanya 4,4 persen. Hal ini pun mempengaruhi permintaan ekspor Indonesia.
"Tahun depan perekonomian menurun sehingga akan pengaruhi permintaan (ekspor) dari Indonesia," ujar Chairul Tandjung, Selasa (3/12/2013).
Chairul menjelaskan untuk permintaan impor masih cukup tinggi. Pasalnya tingkat konsumsi domestik yang tinggi, selain itu tidak dibarengi dengan peningkatan produksi lokal. "Sehingga harus dipenuhi dari barang-barang impor," ungkap Chairul.
Dia memberi contoh pertumbuhan impor yang tidak dibarengi dengan pertumbuhan produk dalam negeri seperti kebutuhan daging sapi. Di mana pertumbuhan konsumsi masyarakat meningkat namun stok dalam negeri tidak berkembang.
"Pertanian misalnya, dari impor daging saja kita sudah luar biasa," papar Chairul. ( Adiatmaputra Fajar Pratama)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.