Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Defisit Neraca Perdagangan ala Gita Wirjawan

Kompas.com - 10/12/2013, 13:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan punya satu resep untuk mengurangi defisit transaksi berjalan (current account). Di tengah kekhawatiran politik dan rencana Amerika Serikat untuk menarik kembali stimulusnya sekira 3 triliun dollar AS, Gita memberikan resep kepada para pengusaha, terutama eksportir, untuk menggenjot volume dan nilai produk ekspor.

"Obatnya, ekspor naikkan. Genjot produktivitas, tapi negara di luar harus bisa terima," kata Gita, di Jakarta, Selasa (10/12/2013).

Gita mengatakan, pasar negara luar bisa menerima produk Indonesia, jika produk itu berkualitas, harganya murah, dan bisa dikonsumsi. Dalam rangka meningkatkan daya saing produk ekspor ini, pemerintah memberikan sejumlah fasilitasi, seperti pelaksanaan Sertifikasi Mandiri (SM).

Adapun sistem yang dipakai adalah sistem e-SM yang telah terintegrasi dengan sistem e-SKA (Surat Keterangan Asal). Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi menuturkan dengan sertifikasi mandiri tersebut diharapkan para eksportir menjadi lebih kompetitif.  Sistem tersebut diaharapkan bisa memangkas rantai birokrasi.

"Ini pilot project yang pemerintah danai. Tahun depan kita targetkan ada 20 UKM yang didanai, tapi harapannya ada 100 eksportir yang bisa ikut. Mereka akan sangat terbantu untuk ekspor," katanya.

Sebagai informasi, hari ini Gita menetapkan secara resmi 15 eksportir untuk mengikuti pilot project skema sertifikasi mandiri dalam kerangka ASEAN Trade in Goods Agreements (ATIGA). Dengan penetapan ini, para eksportir yang sebelumnya membutuhkan dokumen Surat Keterangan Asal (SKA) untuk menikmati konsesi penurunan bea masuk, dapat digantikan dengan dokumen invoice yang diterbitkan oleh eksportir sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com