Padahal, kebutuhan akan energi setiap harinya terus bertambah. Indikator paling sederhana terlihat dari pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor.
"Kebutuhan minyak Indonesia day by day meningkat. Angka pastinya saya tidak hafal, tapi lebih dari 10 juta sepeda motor per tahun. Semuanya membutuhkan bahan bakar. Sementara belum ada perkembangan unconvensional energy selain oil and gas," kata dia dalam sambutan pembukaan Pertamina Energy Outlook 2014, di Jakarta, Senin (16/12/2013).
Husein menambahkan, akibat kondisi tersebut, kebutuhan dollar AS untuk impor minyak pun semakin besar. Saat ini saja, setiap hari PT Pertamina (Persero) membutuhkan lebih dari 100 juta dollar AS untuk impor minyak. "Kami pelaku sehari-hari ngomongnya simple. Apakah APBN akan kuat nanti? Oleh karena itu, kita harus pikirkan energi lain," jelasnya.
Sebenarnya, kata dia, potensi panas bumi begitu besar, diperkirakan mencapai 29 gigawatt atau setara dengan 1 juta barrel minyak. Namun, saat ini baru termanfaatkan 4 persen. Hal itu, lanjut Husein, karena pemerintah kurang mendukung perkembangan unconvensional energy ini.
"Pelaku panas bumi sebenarnya hanya membutuhkan kebijakan saja. By technology panas bumi enggak sulit, yang kami butuhkan kebijakan," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.