Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Kemasan, Andreas Chaiyadi Raup Ratusan Miliar

Kompas.com - 16/12/2013, 13:48 WIB

KOMPAS.com- Saat lulus dari jenjang sekolah menengah pertama (SMP), Andreas Chaiyadi merantau ke Yogyakarta, mengikuti jejak teman-temannya di Singkawang, untuk menuntut ilmu. Keberanian untuk hidup jauh dari orang tua saat usianya masih belasan tahun merupakan bekal Andreas untuk meraih sukses.

Andreas adalah orang yang gigih. Sembari kuliah, dia menjual buku ensiklopedia. “Biar laris, saya rayu bapak-bapak agar mengurangi kebiasaan merokok demi membelikan buku ensiklopedia buat anaknya,” tutur Andreas.

Tak lupa, Andreas memasang target untuk bertemu dengan empat orang demi penjualan buku berharga sejutaan itu. “Bertemu di mana saja, masuk ke kantor-kantor,” kata Andreas yang pernah ditangkap satpam lantaran berjualan di sebuah gedung perkantoran.

Kegigihan ini pula yang ia bawa dalam dunia kerja. Andreas juga berhasil mengharumkan namanya sebagai tenaga pemasar sebuah produsen kemasan karton, PT Sarana Kemas Utama. Alhasil, saat ia keluar dari sana, banyak perusahaan yang menawarinya untuk bergabung. “Bahkan memberi modal jika saya ingin buka usaha di bidang kemasan karton,” kenang dia.

Namun, Andreas justru menolak banyak tawaran itu. Dia memilih membuka usaha sendiri, bersama dengan seorang temannya, Johanes Djafar. “Karena melihat potensi bisnis kemasan karton, kami berpikir, mengapa tidak buka usaha ini sendiri,” cetus Andreas.

Dengan menyetor modal masing-masing Rp 15 juta, Andreas pun membuka kantor di ruang tamu rumahnya yang berada di kawasan Grogol. Dia merekrut dua orang karyawan untuk membantu.

Pada tahun pertama, PT Dwi Aneka Kemasindo, perusahaan baru milik Andreas dan Johanes, hanya menjalankan kegiatan perdagangan. “Kami menerima order kotak-kotak karton dan memesannya langsung ke pabrik,” tutur Andreas. Kotak karton yang dipesan biasanya dipakai untuk mengemas barang-barang elektronik atau produk consumer good dalam jumlah banyak.

Seperti perkiraannya, bisnis kemasan terus meningkat. Lantas, Andreas menyewa gudang seluas 300 m² di Dadap, Jakarta Barat. Alumni Teknik Elektro Universitas Indonesia ini juga membeli sejumlah mesin, seperti mesin potong, mesin lipat dan mesin paku. “Bahan baku lembaran karton masih dibeli dari pabrik,” kata dia.

Untung dari krismon

Sedari awal, Andreas sudah bermimpi untuk membesarkan usahanya hingga menyamai perusahaan tempat ia pernah bekerja. Untuk meraih mimpi itu, memang, ia harus melalui sejumlah tahapan. “Karena bukan berasal dari keluarga kaya, modal kami ya terbatas,” tutur ayah empat orang anak ini.

Menginjak tahun kedua, karena kapasitas sudah tak mencukupi, Andreas memindahkan gudangnya ke daerah Kapuk Peternakan. Dia menyewa gudang seluas 800 m² dan menambah beberapa mesin cetak warna. Saat itu, jumlah karyawan sudah mencapai 50 orang.

Pada kurun waktu 1999 hingga 2000, berbarengan dengan krisis moneter, bisnis Dwi Aneka Kemasindo justru melesat. “Di satu sisi, krismon memang bisa membuat perusahaan berhenti, namun bisa juga membuat perusahaan tambah bagus,” kata pria bertubuh subur ini.

Salah satu keuntungan Dwi Aneka saat krismon, kata Andreas, bisa menumpuk laba dalam jumlah besar. Berkurangnya kepercayaan saat krismon, membuat banyak pelaku usaha melakukan pembayaran dalam bentuk tunai. Selain itu, pengusaha pun tak lagi berpikir soal harga, yang penting ada barangnya. Dari keuntungan berlipat inilah, Andreas mampu membeli lahan untuk pabrik, seluas 2.500 m² di Pantai Indah Dadap. Ia juga membeli mesin cetak tiga warna jenis otomatis.

Lolos dari badai krismon, bisnis Andreas sempat terempas oleh banjir Jakarta pada 2001. Banjir besar itu merendam pabrik hingga sepinggang orang dewasa. “Bahan baku satu pabrik habis, semua mesin terendam,” kenang Andreas. Beruntung, para pemasok memberi keleluasaan dalam pembayaran. Dwi Aneka pun bisa mengembalikan kerugian banjir dalam waktu enam bulan.

Pada 2002, Andreas mulai menerima order offset printing, berupa starter pack dari perusahaan seluler. Pesanan yang terus berulang dari para kliennya, membuat perjalanan bisnis stabil. Andreas terbawa dalam zona nyaman.

Bahkan, Andreas tak menyadari adanya ancaman yang datang. Ketika salah satu klien mengalihkan pesanan, Andreas seperti tersadar. “Saya tak berpikir ekspansi,” katanya.

Baru pada 2009, Andreas membeli pabrik offset printing di Jatake, Tangerang. Lalu, pada 2011, Dwi Aneka juga mengambil alih PT Super Kemas Utama, produsen karton lembaran.

Kini, dengan sejumlah pabrik, terakhir dibuka di Jatiuwung Tangerang, Andreas bisa mengantongi omzet hingga Rp 184 miliar per tahun. Dari dua orang, sekarang, dia mempekerjakan 1.000 karyawan. (J. Ani Kristanti, Melati Amaya Dori)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Perusahaan yang Pakai 'Generative AI' Tetap Butuh Manajemen Data Mumpuni

Perusahaan yang Pakai "Generative AI" Tetap Butuh Manajemen Data Mumpuni

Whats New
Distrupsi Produksi Padi: Memenuhi Kebutuhan Beras Tanpa Impor

Distrupsi Produksi Padi: Memenuhi Kebutuhan Beras Tanpa Impor

Whats New
Cerita Pemilik Toko 'Online', 5 Tahun Jualan, Omzet Turun 30 Persen Sejak Ada TikTok Shop

Cerita Pemilik Toko "Online", 5 Tahun Jualan, Omzet Turun 30 Persen Sejak Ada TikTok Shop

Whats New
IHSG Sepekan Melemah, Berikut Daftar Saham Paling Cuan dan Boncos

IHSG Sepekan Melemah, Berikut Daftar Saham Paling Cuan dan Boncos

Whats New
Daftar Lelang Rumah di Bekasi Oktober 2023 dengan Nilai Limit di Bawah Rp 720 Juta

Daftar Lelang Rumah di Bekasi Oktober 2023 dengan Nilai Limit di Bawah Rp 720 Juta

Whats New
Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung Habiskan Rp 112 Triliun, Lanjut Surabaya?

Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung Habiskan Rp 112 Triliun, Lanjut Surabaya?

Whats New
Bocorkan Rute Kereta Cepat Menuju Surabaya, Luhut: Lewati Kertajati, Jogja, Solo...

Bocorkan Rute Kereta Cepat Menuju Surabaya, Luhut: Lewati Kertajati, Jogja, Solo...

Whats New
Link PDF CPNS dan PPPK 2023 dari Kementerian dan Lembaga

Link PDF CPNS dan PPPK 2023 dari Kementerian dan Lembaga

Whats New
Jawa Timur Jadi Lumbung Gula Nasional, Ini Andil Petrokimia Gresik

Jawa Timur Jadi Lumbung Gula Nasional, Ini Andil Petrokimia Gresik

Whats New
[POPULER MONEY] Daftar 14 Kementerian/Lembaga yang Buka Lowongan CPNS 2023 | Tarif Baru LRT Jabodebek Per 1 Oktober 2023

[POPULER MONEY] Daftar 14 Kementerian/Lembaga yang Buka Lowongan CPNS 2023 | Tarif Baru LRT Jabodebek Per 1 Oktober 2023

Whats New
5 Cara Top Up Flazz BCA dengan Mudah

5 Cara Top Up Flazz BCA dengan Mudah

Spend Smart
Cara Setor Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI dengan Mudah

Cara Setor Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI dengan Mudah

Spend Smart
Cara Bayar Pegadaian Online lewat m-Banking dan e-Wallet

Cara Bayar Pegadaian Online lewat m-Banking dan e-Wallet

Spend Smart
Daftar Kode Bank di Seluruh Indonesia

Daftar Kode Bank di Seluruh Indonesia

Spend Smart
Sebulan Beroperasi, LRT Jabodebek Layani 1,46 Juta Penumpang

Sebulan Beroperasi, LRT Jabodebek Layani 1,46 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com