Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Solusi Bagi "Sandwich Generation"

Kompas.com - 19/12/2013, 10:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Life cycle investment dan asuransi menjadi solusi investasi bagi sandwich generation. Sandwich generation mengacu pada anggota masyarakat yang dalam waktu bersamaan memiliki kewajiban menyantuni orang tua sekaligus istri dan anak-anak.

Adapun life cycle investment adalah investasi berdasarkan pada fase hidup, yakni masa muda, masa menjelang pensiun, dan masa pensiun. "Data BPS yang kami pelajari mengindikasikan dalam kurun waktu 10 tahun mendatang paling tidak ada sekitar 25 juta jiwa sandwich generation yang memasuki masa pensiun," kata Kepala Ekonom dan Direktur Relasi Investor PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat dalam paparannya di Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Budi menjelaskan, kesadaran berasuransi dan berinvestasi semestinya melekat dalam benak sandwich generation. Hal ini disebabkan tentu saja generasi ini tak ingin seperti generasi orang tuanya yang tidak dibekali dana asuransi dan pensiun. Oleh karena itu, Budi menyatakan life cycle investment dan asuransi jelas merupakan solusi bagi sandwich generation untuk menghadapi risiko "mati terlalu cepat" dan "hidup terlalu lama."

10 tahun, kata dia, adalah waktu yang tak lama. "Better investing than sorry. Jadi tetaplah berinvestasi secara teratur untuk merancang kemakmuran di masa mendatang," ujarnya.

Budi menyarankan para orang tua sandwich generation berdisiplin mengikuti 3 fase life cycle investing, yakni growth, protection, dan distribution. Pada fase growth, investor berusia muda sangat disarankan untuk banyak berinvestasi dalam saham.

Menjelang usia pensiun, investor memasuki fase protection yang dapat dilakukan dengan memperbanyak alokasi pada obligasi negara yang memiliki risiko gagal bayar minimum.

"Akhirnya pada fase distribution, investor selama masa pensiun dapat menikmati hasil investasi secara berkala melalui produk annuitas yang ditawarkan perusahaan asuransi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com