Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2014, Bank Mandiri Targetkan Pertumbuhan InHealth 20 Persen

Kompas.com - 23/12/2013, 21:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri Tbk, bersama PT Kimia Farma Tbk dan PT Jasindo, mengakuisisi anak perusahaan PT Askes (Persero) yaitu PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Inhealth).

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, potensi bisnis asuransi di Indonesia masih akan besar. Menurutnya, total pengeluaran kesehatan masyarakat Indonesia sebesar Rp 300 triliun per tahun.

Biaya tersebut meliputi pembayaran biaya rumah sakit, pembayaran obat dan juga untuk biaya kesehatan. Nah, dari total Rp 300 triliun itu, baru sekitar 2,5 persen yang mendapat perlindungan atau tercover oleh asuransi. Sisanya, kata Budi, sebagian besar dalam bentuk langsung dari pengguna jasa kesehatan.

Dengan pangsa pasar industri asuransi yang masih sangat besar itu, maka pertumbuhan industri kesehatan diperkirakan mencapai 20 persen per tahun.

"Kami memakai angka itu untuk forecast ke depan. Kami perkirakan bisa tumbuh sebesar 20 persen per tahun," jelas Budi, Senin (23/12/2013).

Angka itu, lanjut Budi, seiring dengan pertumbuhan historis premi di pasar asuransi yang juga ditargetkan tumbuh sebesar 20 persen. Budi mengatakan, setelah akuisisi Inhealth ke tangan Bank Mandiri, bisnis perusahaan asuransi pelat merah itu akan tetap berfokus pada asuransi kesehatan dengan peningkatan beragam produk layanan asuransi.

"Itu memang lebih ke asuransi jiwa dan kerugian. Untuk asuransi kesehatan (Inhealth), lebih spesifik lagi. Istilahnya manage care. Bisnisnya akan tetap di asuransi kesehatan, hanya produknya nanti bermacam-macam. Ragamnya kami perkaya," ucap Budi.

Sebelumnya, Bank Mandiri telah bersinergi dengan salah satu perusahaan asuransi yaitu AXA, dalam mengembangkan perusahaan asuransi AXA Mandiri Financial Services. Hingga September 2013, aset Axa Mandiri mencapai Rp 15,3 triliun dengan dengan annual FYP sebesar Rp 2,27 triliun.

"Melalui pengalaman melakukan sinergi tersebut, serta dukungan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia yang terus meningkat, yaitu dari dari 74 juta penduduk di 2012 dan diperkirakan menjadi 141 juta penduduk kelas menengah di 2020, Inhealth akan memiliki outlook yang menjanjikan," ujar Budi.

Dengan melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang rata-rata mencapai 6% per tahun dan healthcare expenditure yang tumbuh rata-rata 20% per tahun dalam satu dekade terakhir, Bank Mandiri optimis dapat menjadikan Inhealth sebagai pemimpin pasar asuransi kesehatan di Indonesia. Per September 2013, Inhealth memiliki lebih dari 1 juta pemegang polis dengan premi bruto lebih dari Rp 1,1 trilliun.

"Pengalaman Bank Mandiri di sektor asuransi kesehatan dan asuransi jiwa selama ini juga menjadi nilai tambah, khususnya dalam mempercepat sinergi dengan Jasindo dan Kimia Farma, serta mendorong kolaborasi dengan unit bisnis terkait di kalangan Grup Mandiri. Sehingga proses transisi di dalam Inhealth bisa dilakukan dengan cepat," kata Budi. ( Dea Chadiza Syafina )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com