Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Laba Bengkel "One Stop Service"

Kompas.com - 30/12/2013, 07:37 WIB


KOMPAS.com -
Peluang bisnis bengkel dan jasa cuci mobil dan motor makin terbuka lebar seiring terus bertumbuhnya jumlah kendaraan di negeri ini. Peluang itu tentu tak disia-siakan bagi mereka yang ingin terjun ke bisnis ini. Terbukti, bisnis bengkel dan jasa cuci mobil dan motor kini bertebaran dimana-mana.

Melihat peluangnya menjanjikan, bahkan banyak pemain kini menawarkan waralaba dan kemitraan. Seperti dilakukan Taryono, pemilik Motor Murah asal Ungaran, Jawa Tengah. Mendirikan Murah Motor sejak 2010, ia langsung menawarkan kemitraan usaha. Murah Motor mengusung konsep 3 in 1 yang menawarkan jasa bengkel, cuci, dan suku cadang.

Taryono menyebut, konsep itu sengaja dibuat sebagai layanan one stop service. "Setelah pelanggan servis mobil atau motor bisa langsung cuci, tarifnya ditambahkan," katanya.

Untuk tarif servis mulai Rp 30.000 hingga ratusan ribu, tergantung jenis servis atau modifikasi yang diperlukan pelanggan. Sementara jasa cuci mobil seharga Rp 15.000 dan cuci motor Rp 8.000.

Adapun suku cadang yang dijual mulai baut, knalpot, shokebreaker hingga perlengkapan berkendara. Harganya Rp 1.000 - Rp 5 juta. Taryono mengaku sudah punya empat mitra di Mataram, Kalimantan, dan Sidoarjo.

Balik modal 16 bulan

Tertarik menjajal usaha ini? Siapkan modal Rp 27 juta, Rp 92 juta dan Rp 120 juta . Paket investasi Rp 27 juta hanya untuk jasa cuci dengan mendapatkan 3 hidrolik lift untuk alat cuci, vacum cleaner, selang, kompresor, serta seragam karyawan.

Paket senilai Rp 92 juta khusus untuk bengkel dan sparepart. Mitra mendapatkan peralatan lengkap suku cadang, pelatihan karyawan dan seragam.

Adapun paket Rp 120 juta dikhususkan buat mitra yang ingin membuka bisnis dengan konsep one stop service. Jadi, mitra bisa menyediakan jasa servis, penjualan sparepart dan cuci.

Mitra berhak mendapatkan semua perlengkapan jasa cuci dan peralatan sparepart. "Mitra juga harus menyiapkan luas tempat 150 meter persegi," ujar Taryono.

Ia menjanjikan, mitra bisa balik modal 11 - 16 bulan. Asumsinya, dalam sebulan mitra bisa meraup omzet Rp 30 juta - Rp 45 juta dengan laba bersih sebesar 25 persen.

Menurut Taryono, pihak pusat tidak mengutip biaya royalti. Namun, mitra wajib membeli semua bahan kelangkapan bengkel maupun bahan baku jasa cuci. "Kami berikan layanan pemasaran lewat online Murah Motor," ujarnya.

Pengamat Waralaba, Pietra Sarosa menilai, konsep bisnis yang ditawarkan Murah Motor cukup menarik. Bisnis seperti ini punya peluang sangat besar, sebab populasi kendaraan bermotor di Indonesia terus bertambah.

Menurutnya, Murah Motor akan mendapatkan kesempatan yang bagus jika memilih lokasi yang strategis dan konsisten terhadap kualitas layanannya.

Namun, menurut Pietra, calon mitra tetap harus teliti sebelum mengambil tawaran ini. Mitra harus survei dengan mencermati bengkel mitra yang sudah ada. (Pratama Guitarra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com