JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) RJ Lino menilai proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) yang menghubungkan Sumatera dan Jawa belum waktunya dibangun. "Saya bukannya tidak setuju proyek JSS dibangun, tapi waktunya tidak sekarang," ujar Lino, Minggu (29/12/2013).
Lino menjelaskan, saat ini Indonesia harus banyak mendorong infrastruktur transportasi laut. Selain murah dalam biaya, Lino menilai transportasi laut adalah pendorong perekonomian di negara kepulauan seperti Indonesia.
"Transportasi darat kan mahal, bisa 10 kali lipat dibanding angkutan laut, highly subsidies, subsidi kita terlalu besar untuk transportasi jalan," ungkap Lino.
Ia menganggap pembangunan proyek tersebut akan mengeluarkan investasi besar, sementara pembenahan pelabuhan di Indonesia justru ditelantarkan. Dengan infrastruktur pelabuhan yang memadai, Lino menegaskan transportasi laut ke depan akan bisa menjadi pilihan.
"Seharusnya, pelabuhan benahi dulu biar ekonomi Indonesia tumbuh, bukan malah membangun terus ke daratan, seperti rencana pembangunan JSS itu," papar Lino.
Lino pun menyangkal bila pembangunan JSS ini akan mengganggu bisnis Pelindo II ke depan. Sebab, angkutan barang atau penumpang akan bisa melalui jembatan tersebut.
"Saya jamin (JSS) tidak akan ganggu bisnis kita karena orang maupun pengiriman barang akan memilih transportasi laut karena lebih murah," jelas Lino. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.