"Januari 2014 Ekspor Bengkulu akan drop hingga 88 persen karena ada aturan larangan ekspor bahan mentah hasil tambang, sementara ekspor terbesar Bengkulu sebanyak 88 persen itu dari tambang batubara," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Dodi Herlando, Kamis (2/1/2014).
Dalam catatan BPS pada November 2013 ekspor daerah itu berdasarkan komoditas tercatat 88,48 persen didominasi oleh batu bara dengan jumlah mencapai 13,27 juta dolar, pada Oktober 2013 berkisar 17,07 juta dolar.
Setelah batu bara menyusul ekspor non batubara seperti cangkang sawit, karet dan kayu karet. Ia menambahkan efek domino daripada kebijakan tersebut yakni mengarah pada pemutusan kerja karyawan, serta biaya perkreditan kendaraan alat berat dan mobil.
Sementara itu ia katakan, mayoritas pertambangan Bengkulu melakukan ekspor bahan mentah langsung ke beberapa negara ekspor seperti India dan China.
"Pemerintah daerah semestinya harus menyediakan solusi jangka pendek sembari perusahaan pertambangan tersebut menyesuaikan diri dengan aturan tersebut," tutup Dodi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.