Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Defisit Transaksi Berjalan Ditopang Sektor Non-migas

Kompas.com - 10/01/2014, 16:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Defisit transaksi berjalan Indonesia sebagian besar didominasi tingginya impor minyak. Bank Indonesia memandang perbaikan defisit transaksi berjalan ke depannya akan banyak dipengaruhi sektor non-migas.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, terdapat beberapa faktor yang akan memengaruhi impor migas. Konsumsi minyak domestik diperkirakannya akan meningkat 3,5 persen tahun ini dibandingkan 1,7 persen tahun lalu.

"Tetapi, ada fenomena lain bahwa harga minyak tahun ini sekitar 104 dollar AS per barrel, tahun lalu itu 109 dollar AS. Jangan lupa juga, lifting tahun ini lebih tinggi. Tahun lalu 830.000 per hari, tahun ini 860.000 hingga 870.000 per hari. Dengan lifting naik, (maka) harga turun. Itu akan berpengaruh ke pertumbuhan impor migas akan tidak setinggi tahun lalu," kata Perry di Kompleks Kantor Pusat BI, Jumat (10/1/2014).

Perry memandang perbaikan defisit transaksi berjalan akan banyak ditopang sektor non-migas. Alasannya, kata dia, dapat dilihat dari faktor ekspor. Peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia 2,9 persen menjadi 3,5 persen mengisyaratkan volume ekspor yang akan membaik.

"Ekspor akan naik daripada tahun lalu. Ekspor kita perbaikan dari permintaan global," kata Perry.

Selain faktor non-migas, Perry menyebut faktor komoditas global akan ikut memberi pengaruh. Tahun ini, kata dia, akan terlihat perbaikan dari sisi komoditas.

"Domestik demand melambat, 5,9 persen investasi itu growth rendah. Non-oil import rendah dalam beberapa bulan terakhir karena domestik demand melambat. Faktor-faktor itu akan mendukung trade balance-nya," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com