Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Pajak Usulkan Segmentasi PPh 22

Kompas.com - 11/01/2014, 16:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany masih pesimis penerimaan pajak tahun ini bisa optimal.

Namun begitu, ia mengatakan akan melakukan segala cara agar penerimaan pajak lebih tinggi dibanding tahun 2013 yang mencapai realisasi 92,4 persen, setidaknya tumbuh lebih dari 10 persen.

Tak hanya dari sektor utama kontributor pajak seperti industri pengolahan, pertambangan, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan, namun juga sektor lain seperti pajak penghasilan (PPh).

“Untuk meningkatkan penerimaan pajak, banyak hal yang harus kita lakukan. Menurut saya, kebijakan segmentasi PPh 22 itu penting karena punya dampak cukup besar. Mungkin kita bisa saving uang pajak cukup besar dari situ sampai Rp 20 triliun,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (11/1/2014).

Sebagai informasi, pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) telah menaikkan besaran tarif PPh 22 menjadi 7,5 persen. Implementasi PMK tersebut juga diharapkan dapat mengurangi impor hingga 3 miliar dollar AS per tahun.

Di luar itu, Fuad menilai pajak properti di 2014 masih menunjukkan pertumbuhan. Tahun 2013 pertumbuhan pajak properti hampir 30 persen. Sementara itu, tax ratio sektor keuangan seperti perbankan juga menunjukkan kinerja baik, lebih dari sekitar 21 persen.

Hal itu, sebut Fuad, lantaran jasa keuangan merupakan sektor formal yang ketat pengawasan dari BI dan OJK. Lain dari sektor informal, seperti ritel dan perdagangan. Inilah yang kata Fuad masih menjadi tantangan di DJP di tengah minimnya sumber daya manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com