Ia mengajak publik agar tak terkecoh dengan isu dan bisa membandingkan harga dengan benar. "Di Thailand harga gasnya Rp 7.000 per kg, Malaysia Rp 6.938 per kg. Semua itu disubsidi. Jadi, kalau mau membandingkan itu dengan yang 3 kg, bukan 12 kg," kata Ali di Jakarta, Selasa (14/1/2014).
Pertamina memang sempat menaikkan harga gas elpiji 12 kg dengan harga menjadi Rp 9.809 per kg. Namun, karena sejumlah alasan dan kepentingan, kenaikan harga gas elpiji 12 kg direvisi. Alhasil, harganya turun menjadi Rp 6.850 per kg.
Ali mengatakan, harga gas elpiji 12 kg di Indonesia jauh lebih murah. Di Filipina, harga gas nonsubsidi sebesar Rp 24.000 per kg, di Korea harga gas nonsubsidi Rp 17.000 per kg, dan di Jepang Rp 20.000 per kg. Sementara di India harga gas nonsubsidi Rp 12.500 per kg.
"Gas 12 kg di Indonesia masih jauh lebih murah. Makanya kenapa di daerah perbatasan Malaysia gasnya lebih murah karena disubsidi pemerintahnya (Malaysia)," imbuh Ali.
Untuk diketahui, biaya produksi gas dari 2009 hingga 2013 terus merangkak naik, dari Rp 7.174 per kg pada Oktober 2009 menjadi Rp 10.165 per kg. Sementara itu, harga jual hingga Desember 2013 tetap sebesar Rp 5.850 per kg.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.